BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, selain menyimpan potensi alam seperti ikan, tanah liat untuk pembuatan bahan batu bata, dan pasir untuk bahan bangunan, juga banyak tersimpan emas batangan.
Seperti yang terjadi di Bengawan Solo Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di bawah Jembatan Glendeng, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Di tempat itu, setiap hari belasan warga mengadu nasib untuk dapat menemukan emas batangan yang diduga banyak tersimpan di dasar sungai terpanjang di pulau jawa tersebut. Emas batangan di Bengawan Solo itu rupanya bukan isapan jempol belaka, melainkan benar adanya.
Banyak warga yang sudah menemukan setelah seharian melakukan penyelaman dan pengayakan pasir sungai. Emas yang ditemukan bentuknya beraneka ragam, mulai batangan, cincin hingga bekas pecahan senjata tajam.
Menurut salah seorang pencari emas, Sukri (60), sudah ada belasan warga yang sehari-hari mencari berendam dan menyelam di dekat jembatan Glendeng menemukan emas. Hanya saja, tidak setiap hari semua pencari berhasil menemukan.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Kalau hari ini tidak beruntung, ya besok tetap berangkat lagi. Memang mencarinya susah, tetapi sekali menemukan dapat membayar jerih payah kami," kata ia ditemui di lokasi, Jumat siang (14/9/18).
Dia menerangkan, emas batangan yang berada di sekitar Bengawan Solo desa setempat memang sangat kental kaitannya dengan zaman kerajaan dan penjajahan Belanda ribuan tahun silam. Lanjut dia, di sekitar lokasi itu konon katanya dahulu merupakan sebuah kerajaan besar.
"Tetapi kerajaan apa saya belum begitu detail. Cuma kata warga sekitar, memang dulunya di sini merupakan kawasan kerajaan, sehingga banyak ditemukan benda-benda bekas peninggalannya," terangnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro yang berpotensi banyak tersimpan emas batangan mulai jembatan Kali Ketek hingga Jembatan Glendeng. Jembatan kali ketek berada di barat jembatan Glendeng sekitar 2 kilo meter.
Hanya saja, para warga hanya mencari di sekitar jembatan Glendeng karena debit air tinggal sedikit akibat musim kemarau. Sementara di sekitar jembatan Kali Ketek debit air masih dalam.
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
"Alhamdulillah saya habis menemukan emas dengan berat sekitar 2 ons. Emas yang saya temukan berbentuk cincin tetapi memiliki duri, besar kemungkinan merupakan bekas bagian senjata (keris, red) yang dimiliki oleh penghuni kerajaan," bebernya.
Emas yang ditemukan oleh para warga tersebut dijual kepada para tengkulak, maupun langsung ke toko emas. Selain menemukan emas, sebagian orang juga menemukan benda-benda berharga lainnya seperti mutiara dan barang-barang kuno lainnya dari dasar sungai.
Sementara itu, proses pencarian harta karun bekas peninggalan kerajaan tersebut dengan alat manual seadanya. Misalnya kacamata untuk menyelam mereka membuat sendiri dengan bahan karet bekas. Sedangkan alat untuk mengayak pasir terbuat dari kayu jati yang dimodif menyerupai tampah, serta batok kelapa.
Baca Juga: Ratusan Jemaah MCA Bojonegoro Gelar Salat Iduladha dan Sembelih Hewan Kurban Hari ini
Benda-benda bersejarah yang masih tertinggal di sekitar daerah Banjarsari banyak sekali. Benteng kokoh yang terbuat dari batu misalnya, masih berdiri dan dirawat oleh warga sekitar, tepatnya di tengah perkampungan warga atau di bawah jembatan Glendeng. Benteng tersebut konon katanya dahulu untuk tempat bersembunyi warga setempat, saat berjuang perang melawan para penjajah Belanda. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News