MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan warga Magetan maupun luar Magetan berlomba-lomba berebut berkah bolu rahayu di alun- alun Kabupaten Magetan, Kamis (27/9).
Rebutan bolu tersebut merupakan perayaan tradisi Kabupaten Magetan guna menyambut tahun baru Islam dan peringatan HUT ke- 343 Magetan atau biasa disebut bulan Suro.
Baca Juga: Agraprana dan Richy Nur Cholis, Dua Bocah Magetan yang Resmi Perkuat Persebaya U-13
"Saya dapet satu karanjang mas, nanti dibawa pulang, biar dapat berkah," kata Anggraini (32) warga Kecamatan Magetan Kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (27/9)
Kirab Nayoko Projo dengan puncak berebut berkah bolu rahayu ini merupakan salah satu ajang untuk melestarikan budaya leluhur Magetan. Warga juga meyakini puluhan roti bolu tersebut membawa berkah karena sebelumnya sudah dibacakan doa.
"Acara ini merupakan tradisi dan agenda rutin warga Magetan yang mewakili semua ciri khas daerah Magetan, seperti roti bolu yang merupakan jajanan tradisional khas Magetan," jelas Bambang Setiawan Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan (Disparbudaya) Kabupaten Magetan.
Baca Juga: Permintaan Dispensasi Nikah Dini Meningkat, PA Magetan Lakukan Langkah ini
Dikatakan Bambang, sebelum warga berebut bolu rahayu, digelar kirab nayoko projo (Para Pejabat OPD) dengan mengendarai kereta kencana. Mengandung maksud memaknai napak tilas pada zaman kerajaan dahulu di Magetan.
"Kirab Nayoko Projo menggambarkan zaman kerjaan dulu, di mana seluruh Nayoko Projo atau punggawa Kerajaan beserta istri naik kereta kencana dan berkeliling kota atau kirab," ujar Kadin Disparbudaya.
Tak hanya itu, lanjut Bambang, acara ini diharapkan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri oleh wisatawan sehingga bisa lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Magetan.
Baca Juga: Perbaiki Sanitasi Warga, Pemdes Karas Magetan Garap 70 Jamban
Tradisi andum bolu rahayu ini menghabiskan sekitar 30 ribu bolu yang dibentuk dalam rangkaian gunungan, ledug, gong, dan lesung. Pembuatannya dilakukan sendiri oleh industri rumah tangga roti bolu yang ada di Kabupaten Magetan dengan waktu persiapan selama satu pekan.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, rebutan bolu rahayu pada perayaan bulan muharam ini bertujuan untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat pada setahun terakhir dan memohon berkah pada kehidupan di tahun berikutnya.
Ke depan Bupati baru Magetan tersebut, mengaku akan lebih memeriahkan dan mengemas dengan apik kegiatan tersebut sehingga menarik warga luar Magetan.
Baca Juga: Dua Speedboat di Telaga Sarangan Alami Kecelakaan, Satu Sopir Alami Luka
"Ke depan kita akan kemas lebih menarik lagi, kita akan gandeng Institut Kesenian Solo agar kegiatan ini meriah di tingkat regional atau bahkan mimpi kita bisa sampai ditingkat nasional," pungkas Suprawoto Bupati Magetan. (ton/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News