SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PC IPNU Kota Surabaya mencoba untuk memperingati peristiwa mencetusnya Resolusi Jihad yang kini dikenal sebagai Hari Santri Nasional dengan melakukan 2 (dua) agenda besar dalam satu hari sekaligus. Acara itu akan digelar pada hari Ahad, 21 Oktober 2018.
Agenda pertama akan dimulai dengan jalan sehat dari Balai Kota Surabaya menuju Gedung HoofdBestuur Nahdlatoel Oelama PCNU Kota Surabaya yang berada di Jl. Bubutan VI nomor 2 Surabaya. Jalan Sehat ini rencananya akan diberangkatkan langsung oleh Ibu Wali Kota Surabaya, Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T yang didampingi oleh Ketua PCNU Kota Surabaya, Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M. Ag.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Sesampainya di Gedung HoofdBestuur Nahdlatoel Oelama PCNU Kota Surabaya akan ada pengundian kupon hadiah jalan sehat yang telah didistribusikan sebelumnya. Nantinya, jalan sehat ini akan dihibur oleh grup band El Farabi dari Pondok Pesantren Tahsinul Akhlak Bahrul Ulum Surabaya.
Agenda kedua atau terakhir dalam peringatan Hari Santri PC IPNU Kota Surabaya adalah dengan Malam Resepsi Hari Santri Nasional 2018. Acara pertama akan dimulai dengan pembacaan Istighotsah dan Nariyahan (Membaca Sholawat Nariyah) yang dipimpin oleh PCNU Kota Surabaya yang dimulai dari ba’da Maghrib hingga jam 9. Kemudian ada hiburan musik religi yang dibawakan oleh ust. Miqdar Zulfikar, Veve Zulfikar & Fida D’Academy.
Serangkaian agenda tersebut diharapkan agar para pemuda, khususnya kalangan pelajar, senantiasa untuk mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah direstui oleh para Kiai dengan dicetuskannya Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
Sejak pertama kali diresmikan pada tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo, kini tanggal 22 Oktober menjadi hari yang memiliki arti penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia karena diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Pada tanggal 22 Oktober tersebut pada tahun 1945 terjadi Resolusi Jihad oleh para kiai yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari yang menurut data Gunseikanbu (Data Intelijen Jepang) bahwa KH. Hasyim Asy’ari adalah orang paling berpengaruh nomor satu di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. KH. Hasyim Asy'ari dinilai sebagai tokoh yang terus menggelorakan agar kemerdekaan yang diperoleh dengan berbagai pengorbanan masyarakat Indonesia terus dipertahankan. Salah satu poin yang tertera pada resolusi tersebut yaitu menjatuhi hukum mati syahid bagi umat Islam yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut.
Seruan resolusi jihad itu terus dikumandangkan oleh berbagai media ke seluruh penjuru tanah air hingga muncul berbagai perlawan terhadap sekutu yang ingin mengambil alih kekuasaan Indonesia. Di Surabaya, puncak dari seruan resolusi tersebut adalah meletusnya Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang hingga dikenal dengan Peristiwa Pertempuran 10 November.
Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU
Perjuangan untuk terus mempertahankan kemerdekaan Indonesia inilah yang kemudian diperingati oleh IPNU Kota Surabaya dengan menggelar Jalan Sehat dan Malam Resepsi Hari Santri Nasional 2018. (*/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News