GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Pemkab Gresik menjadikan program pengembangan pariwisata menjadi program sub prioritas di tahun 2019, disambut positif DPRD setempat.
Anggota Fraksi Partai Golkar, Miftahol Jannah mengaku sangat respek dengan langkah pemerintah tersebut. "Sangat bagus. Kami sangat merespons," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (24/11/2018), malam.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Menurut dia, Pemkab dan DPRD Gresik saat ini sepakat dan tengah berupaya mengembangan sejumlah obyek wisata untuk menarik daya wisatawan untuk berkunjung. "Sehingga, ke depannya bjsa berbuah pendapatan asli daerah (PAD)," papar Bacaleg Golkar Dapil VII (Sangkapura dan Tambak) Pulau Bawean ini.
Obyek wisata yang akan dikembangkan di antaranya adalah Pulau Bawean atau yang cukup dikenal dengan sebutan Pulau Putri. Untuk mendukung keberadaan obyek wisata di sana, sejumlah fasilitas penunjang telah diperbaiki oleh pemerintah setempat seperti infrastruktur jalan.
"Saat ini Pemkab Gresik tengah konsen peningkatan Jalan Lingkar Bawean (JLB). Akses jalannya sudah bagus tapi kelas jalannya ditingkatkan," kata politikus asal Sangkapura ini.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Selain itu, pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019 ini, Pemkab dan DPRD Gresik sesuai rencana awal akan mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar untuk membangun sarana penunjang di obyek-obyek wisata Pulau Bawean. Anggaran tersebut tak menutup kemungkinan bisa naik atau berkurang. Sebab, masih dalam tahap pembahasan.
Miftahol menambahkan, bahwa keberadaan obyek wisata di Pulau Bawean sudah dilirik para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Mereka sangat rertarik dengan objek wisata di sana, seperti Danau Kastoba, Pulau Gili Penangkaran Rusa Bawean, dan Pulau Noko. "Para wisatawan bisa snorkling di Pulau Gili," terangnya. "Para Wisatawan dijamin akan dimanjakan dengan keindahan bawah laut dengan berbagai macam terumbu karang yang masih alami. Warga sekitar menamai terumbu karang dengan nama khas Pulau Bawean, misalnya Karang Pasong, Karang Ce’et dan Karang Menjangan," pungkasnya. (hud/ian)
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News