JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siraj menyebut Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, M.Si sebagai presiden RI pasca Presiden Joko Widodo.
"Ketum Muslimat NU Gubernur Jatim, Capres RI 2024-2034, Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa," kata Kiai Said Aqil saat pidato tentang Maulidurrasul pada Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-73 di Gelora Bung Karno (GBK), Ahad (27/1/2019).
Baca Juga: Khofifah Dorong Guru Terus Belajar dan Adaptasi Hadapi Perubahan Zaman di Peringatan HGN 2024
Pernyataan Said mendapat tepuk tangan ratusan ribu Muslimat NU yang memadati GBK. Pada awal ceramahnya, Said memberi penghormatan kepada Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana Widodo yang hadir pada Harlah Muslimat NU.
"Yang saya muliakan Bapak Presiden RI beserta Ibu Iriana Joko Widodo yang Presiden RI tahun 2019-2024," kata Said yang juga mendapat tepuk tangan Muslimat NU.
Said sebelumnya juga memberi penghormatan kepada para menteri Kabinet Kerja dan Ibu Shinta Nuriyah, istri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) "Para menteri Kabinet Kerja yang hadir yang saya hormati, Al-Mukaromah, As-Sayidah Ibu Abdurrahman Wahid, panjang umur dan sehat selalu," ujar Said.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
Setelah memberi penghormatan kepada Bu Shinta itulah, Said Aqil menyebut Khofifah presiden 2024- 2034.
Yang menarik, Said Aqil juga menegaskan bahwa dirinya tak akan lagi mencalonkan sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU 2020 mendatang. "Mungkin ini terakhir saya berdiri di sini," kata Said Aqil dari atas podium.
Ia mempersilakan kader NU mencalonkan sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU 2020 mendatang. Meski demikian ia mengaku akan tetap aktif di NU.
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Said Aqil sudah dua periode menjabat ketua umum PBNU. Spekulasi yang muncul, Said Aqil diduga akan mencalonkan diri sebagai Rais Aam Syuriah PBNU.
Pasca kepemimpinan Gus Dur di PBNU, ketua umum PBNU cukup dua periode. KH A Hasyim Muzadi yang menjabat ketua umum PBNU pasca Gus Dur hanya dua periode. Gus Dur sendiri menjabat ketua umum PBNU tiga periode. Tapi untuk periode ketiga Gus Dur tak tuntas mimpin NU karena keburu terpilih sebagai Presiden RI.
Gus Dur dikenal sukses memimpin NU baik karena banyak mendidik dan memunculkan kader berkualitas, juga banyak memproduksi pemikiran cerdas dan mencerahkan, disamping menaikkan pamor NU termasuk di dunia internasional. (tim)
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News