TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Beberapa waktu yang lalu sempat dikabarkan dua buah batu nisan milik Ki Ageng Menak Sopal dan Dewi Amis Rara Wati yang lokasinya di wilayah Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek telah dinyatakan hilang.
Pernyataan itu disampaikan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Trenggalek, bahwa nisan tersebut diduga telah dicuri oleh seseorang yang belum diketahui siapa pelakunya hingga saat ini.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Peristiwa ini akhirnya mendapat perhatian serius dari Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk turun langsung ke lapangan guna mencari kebenaran atas informasi tersebut.
Saat berada di lokasi makam Ki Ageng Menak Sopal dan melakukan serangkaian observasi, Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dra. Endang Prastanti M.M menerangkan, pencurian batu nisan ini bukan karena nilai jualnya, tapi mungkin lebih ke arah mistisnya.
"Mungkin nilai jual dalam arti rupiah, tidak. Akan tetapi kita juga percaya adanya kepercayaan di masyarakat bahwa leluhur itu kan mempunyai kekuatan spiritual yang luar biasa, yang bisa ditransformasikan ke anak buyutnya," terangnya.
Baca Juga: Tradisi Nyadran, Bupati Arifin Larung Kepala Kerbau di Dam Bagong Trenggalek
Menurutnya, pelestarian benda cagar budaya bukan pada nilai jualnya, akan tetapi yang lebih berbahaya adalah ketika masyarakat itu mendewakan benda pelestarian budaya.
"Sehingga kepercayaan yang sifatnya Animisme dan Dinamisme bisa muncul kembali. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyikapi benda cagar budaya," ucap Endang.
Ia juga menyampaikan terkait hilangnya batu nisan ini menurutnya tidak perlu dibuatkan replika. Sebab hal ini tidak mempengaruhi dari struktur bangunan itu sendiri.
Baca Juga: Pesan Bupati Arifin di Larung Sembonyo
"Jadi kalau menurut saya tidak perlu dibuatkan replika. Jika dibuatkan replika dan tidak ada yang menyampaikan kalau itu replika, itu malah bisa membelokkan sejarah. Tapi cukup disampaikan bahwa batu nisan ini pernah hilang, itu saja," ujarnya. (man/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News