SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Saat ini media sosial menjelma menjadi sarana komunikasi dan sumber informasi bagi masyarakat. Terlebih, media sosial bisa diakses lewat telepon genggam. Apalagi generasi milenial yang sangat akrab dengan medsos.
Tak jarang kejadian biasa menjadi viral dan heboh karena beredar di medsos. Contohnya seorang remaja di Serpong, Tangerang Selatan yang meluapkan kekesalannya karena ditilang polisi dengan merusak motornya sendiri. Sontak videonya pun viral dan menyebar di medsos.
Baca Juga: Khofifah Dorong Guru Terus Belajar dan Adaptasi Hadapi Perubahan Zaman di Peringatan HGN 2024
Lia Istifhama, dosen muda dan aktivis milenial yang sering mendampingi kegiatan Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa kini cukup dibuat kerepotan karena imbas media sosial. Semua berawal dari foto dirinya saat berfoto dengan Presiden RI, Joko Widodo di istana Merdeka yang ia upload ke facebook.
Ternyata foto keponakan Khofifah itu viral dan mendapat tanggapan luar biasa dari netizen. Bahkan belakangan berkembang isu ia menjadi salah satu kandidat menteri Jokowi bila pasangan nomor urut 01 itu menang pilpres 2019.
"Saya juga gak menyangka kalau foto itu menjadi viral dan mendapat tanggapan luas netizen. Gara-gara foto itu, saya disebut-sebut sebagai calon menteri," beber Lia saat dikonfirmasi, Kamis (7/2).
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
Foto profil yang diberinya keterangan: Hitungan detik: tiga...dua...satu…Dan finally hanya 1 pose untuk 1 potret (emoticon senyum). Tidak mudah tentunya, terutama bagi yang membutuhkan sekian banyak foto hanya untuk mendapatkan 1 foto yang sesuai keinginannya (emoticon senyum).
"kadang kita menemukan suatu momen yang belum pernah terbersit sebelumnya, bahkan tanpa persiapan apapun. namun setidaknya sekian detik waktu, mampu menyadarkan kita untuk mempersiapkan senyuman dan lekas berjalan untuk mengabadikan senyuman itu"
Dianggap sebagai foto menarik, jumlah like temannya pun cukup banyak, demikian pula kolom komentar. Bahkan beberapa komentar secara gamblang menyebutkan aktivis millennial tersebut sebagai calon menteri.
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Beberapa di antaranya akun JKSN Sampang: “Menteri tahun 2019”,
Demikian pula akun Latif Hazard al Fatih: “calon menteri pemberdayaan perempuan”, dan Jasmani
Menyusul akun Ahmad: “pantes jd bu mentri”.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Putri tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH. Masjkur Hasjim ini mengaku tidak ingin menanggapi serius cuitan di media sosial. Menurutnya selama postitif ya diamini, tapi gak boleh juga, apa-apa langsung ke GR-an (gede rasa).
"Harus woles gitu aja. Yang pasti, medsos kan ajang silaturahmi ya, ya uda itu aja. Jangan sampai jadi tarung emosi. Justru mestinya ketika tahun politik gini, sosmed bisa saling mendekatkan sesama pemilih, tapi gak boleh juga memisahkan yang pilihannya beda”, ujar perempuan berkerudung itu.
Lia mengaku memiliki banyak pengikut di medsos karena saat Pilgub Jatim lalu dirinya aktif membantu pasangan Khofifah-Emil lewat jalur medsos. Ia juga berkomunikasi dengan para relawan lewat media sosial. Karena itu, bisa dibilang ia mendapat imbas positif dari popularitas figur Khofifah.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Wajar jika kemudian akun medsos pribadinya aktif diikuti oleh relawan, terlebih Lia sendiri terlihat rutin menyapa teman di medsos. Apalagi kebersamaan dirinya dengan relawan berlanjut pada pilpres dengan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin lewat relawan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).
"Saya ini bukan siapa-siapa Mas. Saya dikenal orang karena Bu Khofifah. Imbas pilgub lalu karena bantu-bantu beliau. Terlalu berlebihan kalau disebut calon menteri. Itu hanya pendapat netizen saja, mereka punya kemerdekaan untuk berpendapat," imbuh alumni UINSA ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News