Gubernur Khofifah Sowan ke PWNU Jatim

Gubernur Khofifah Sowan ke PWNU Jatim Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Emil Elestianto Dardak bersilaturahmi ke PWNU Jatim. Di sana Khofifah ditemui pengurus PWNU dan sejumlah kiai khos. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa sowan ke kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim. Ini adalah silaturahim pertama sejak dilantik sebagai Gubernur pada 13 Februari lalu. 

Di PWNU Jatim, ditemui Ketua PWNU Jatim KH. Marzuqi Mustamar dan sejumlah pengurus. Dalam kesempatan itu berkomitmen siap menjalin kerja sama yang solid atau strong partnership dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Melalui kerja sama ini, diharapkan NU terus mengawal jalannya pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Jatim, sehingga dapat berjalan lancar dengan berbasis spiritual.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Indar Parawansa saat bersilaturahmi dengan para kiai dan tokoh NU di kantor Pengurus Wilayah NU (PWNU), Jl Masjid Al Akbar No.9, Gayungan, Surabaya, Senin (25/2).

Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, pentingnya menjalin kerja sama tersebut karena proses perjalanan pemerintahan di Jatim tidak hanya membutuhkan pemikiran-pemikiran strategis, genuine, dan rasional semata, tapi juga membutuhkan pendekatan religius dan keumatan.

“Kami ingin menyambung hati, pikiran, dan program-program. Kerjasama ini akan menjadi bagian partnership antara pemprov dengan elemen-elemen strategis di Jatim,” katanya sembari menambahkan, NU berperan strategis bagi pembangunan Jatim, karena memiliki jaringan pondok pesantren, pengasuh, dan santri yang sangat kuat.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Gubernur melanjutkan, salah satu peran strategis yang diharapkan dari NU adalah menghadapi tantangan ideologi, dimana saat ini terdapat potensi munculnya benih-benih radikalisme dari usia SMP dan SMA. Ideologi yang radikal tersebut bisa mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bersama dengan Dinas Pendidikan Jatim, NU diharapkan memberikan peran yang lebih strategis dan fokus, agar pikiran-pikiran modernisasi dan toleransi dapat dibangun bersama dengan penguatan spiritual dan religus,” lanjutnya seraya mengimbuhkan, para generasi muda harus memahami keberagaman dalam harmoni kehidupan.

Gubernur Jatim ini optimis, kerjasama tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan Jatim, bangsa dan negara, bahkan dunia. Alasannya, NU telah terbukti memberikan kontribusi strategis bagi bangsa ini, mulai awal kemerdekaan, masa pembangunan, hingga sekarang.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

“NU tetap akan menjadi salah satu tumpuan, bagaimana membangun kehidupan yang damai, dan menghadirkan Islam rahmatan lil alamin,” pujinya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, istri Wagub Jatim, Arumi Bachsin, dan sejumlah kiai khos seperti KH. Zainuddin Djazuli, KH. Anwar Mansur yang juga Rais Syuriah, serta KH. Ali Mashoeri atau Gus Ali. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO