SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bencana longsor yang terjadi di tambang emas Desa Bakan, Lolayan, Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, telah menelan banyak korban.
Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si, memerintahkan Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Gig JM Sipasulta, M.mar., Stud untuk memaksimalkan evakuasi di lokasi kejadian.
Baca Juga: Komitmen TNI AL dalam Pembinaan Olahraga Nasional, Koarmada II Gelar Kejurnas Karate
Menindaklanjuti hal tersebut, Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Gig JM Sipasulta, M.mar., Stud telah mengerahkan Batalyon Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung sejak Rabu pagi (27/2), untuk membantu evakuasi bencana tanah longsor di tambang emas yang berada di desa tersebut.
Lokasi terjadinya bencana tanah longsor tersebut merupakan areal pertambangan ilegal yang dikelola oleh rakyat sekitar desa.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung Letkol Mar Nandang Permana Jaya bersama aparat terkait dan warga setempat bahu membahu membantu mengevakuasi bencana tanah longsor yang menimpa areal tambang yang dimaksud.
Baca Juga: HUT Ke-79 TNI di Surabaya, Pangkoarmada II: Transformasi TNI Menuju Kekuatan Pertahanan Modern
Mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan, BNPB telah menambah masa tanggap darurat penanganan longsor tambang emas di Bolaang Mongondow hingga hari Senin (11/3) ke depan.
Pangkoarmada II berharap dengan ditambahnya masa tanggap tersebut evakuasi dapat dilaksanakan secara maksimal.
Hingga saat ini, 18 orang selamat dan 13 orang meninggal dunia telah berhasil dievakuasi. Sementara diperkirakan masih terdapat korban terperangkap di dalam gua yang permukaannya tertimbun batu-batu besar. (dev/ian)
Baca Juga: Cuaca Belum Bersahabat, Forkopimda Jatim Kembali Kirim Logistik ke Masalembu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News