Diduga Ikut Aliran Kiamat Sudah Dekat, Satu Keluarga di Ngawi Pindah ke Malang Selamatkan Diri

Diduga Ikut Aliran Kiamat Sudah Dekat, Satu Keluarga di Ngawi Pindah ke Malang Selamatkan Diri Rumah Surati di Dusun Baron, Desa Jatipuro, Kec. Karangjati, Ngawi. Pemiliknya saat ini eksodus ke Malang untuk menyelamatkan diri. foto: ZAINAL ABIDIN/ BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Ternyata aliran kiamat sudah dekat juga merambah ke Kabupaten . Ada dua warga yang turut eksodus ke Kasembon, Malang, dengan alasan untuk menyelamatkan diri karena percaya kiamat sebentar lagi terjadi. Dua orang itu seorang ibu dan anak lelakinya, yakni Surati (49) dan Syahril Khafi (20).

Keduanya telah meninggalkan rumahnya di Dusun Baron, Desa Jatipuro, Kec. Karangjati, Rabu (13/03) lalu. Tidak hanya pindah, kabarnya Surati dan Syahril Khafi juga menjual sebidang tanahnya sebagai bekal selama berada di Malang.

Pada hari Senin (18/03), Bangsaonline.com mendatangi tempat tinggal keduanya di Dusun Baron. Untuk mencari alamat tempat tinggal ibu dan anak itu tidak sulit. Sebab bangunan tembok yang berkeramik hanya milik Surati. Dan tepat di belakang rumah Surati berdiri rumah Nyami (52), kakaknya.

Dari keterangan yang didapat, bahwa perginya Surati beserta anaknya hampir satu pekan yang lalu, tepatnya Rabu pekan lalu. "Kalau berangkatnya hampir satu mingguan pada hari Rabu kemarin sekitar jam 10 pagi," jelas Nyami saat ditemui Bangsaonline.com, Senin (18/03).

Nyami mengungkapkan, Surati dan Syahril pergi dalam minggu-minggu ini dalam rangka untuk menyelamatkan diri karena percaya kiamat segera terjadi. Sebelum keberangkatannya ke Malang, Surati telah menjual sebidang tanah sawah yang berlokasi di Desa Kedungmiri Kec. Karangjati.

Namun, menurut penjelasan Nyami, bahwa penjualan tanah sawah tersebut bukan semata untuk keberangkatan ke Malang, akan tetapi juga untuk melunasi hutang yang ditanggung setelah Ahmad Rebi, suami Surati, meninggal dunia.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO