KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ririn Ike Wulandari, warga Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, kaget setelah mendapati tagihan bernilai Rp 11 juta. Setelah ditelusuri, tagihan tersebut bersumber dari game online yang dimainkan anaknya yang masih berusia 12 tahun. Game online tersebut adalah mobile legend, minecraft, dan garena.
Ketiganya diketahui merupakan permainan dunia maya yang membutuhkan pembelian untuk meng-upgrade ke level tertentu. Pembeliannya juga dapat dilakukan melalui pulsa maupun kartu kredit.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Kejadian yang menimpa Ririn ini seketika viral, setelah Ririn mengunggah screenshoot rincian tagihan dan kronologi kejadian tersebut melalui akun facebook miliknya. Ririn menceritakan, saat mengetahui tagihan telepon sebesar Rp 6 juta tersebut, dirinya lantas mengonfirmasi ke galeri provider.
“Memang awalnya beli pakai pulsa untuk membeli diamond game, selanjutnya saat ngegame lagi karena menggunakan paket data, ternyata ada transaksi pembelian diamond lagi itu untuk 3 game,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ririn menjelaskan tagihan yang masuk tersebut untuk rentang waktu antara 13-15 Maret dan 1-2 April 2019. “Tagihan Maret itu masuk Rp 6.745.000, dan untuk tagihan April belum keluar tapi sudah masuk di google play,” ulasnya.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Saya telusuri lagi di google play ternyata total ada 41 transaksi dari 5 hari dalam 2 bulan. Masing-masing game Minecraft Rp 789 ribu, Mobile Legend Rp 3,431 juta dan Free Fire Rp 6,577 juta. Itu semua diamond habis," imbuhnya.
Ririn mengakui, adanya email yang tidak disinkronisasi mengakibatkan dirinya tidak mengetahui konfirmasi yang masuk. "Jadi konfirmasi itu untuk pembelian pertama menggunakan FB. Untuk pembelian kedua tidak ada pemberitahuan," jelasnya.
Ririn terus berusaha menghubungi pihak google play untuk bisa menukar kembali diamond yang sudah dipesan. “Dari kejadian ini yang saya ambil pelajarannya. Jadi orang tua sekarang harus tahu aktivitas anak kalau menggunakan hp,” pungkasnya sambil mengaku tidak lagi membolehkan anaknya memainkan handphone sampai 2021 mendatang. (rif/rev)
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News