Nabrisi Rohid, Ketua Lembaga Pemantau GMNI Jatim.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai salah satu lembaga pemantau pemilu independen yang telah terverifikasi Bawaslu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur siap membantu atau turut andil dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019.
Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Pemantau GMNI Jatim, Nabrisi Rohid. "Sejak GMNI di tataran nasional telah terakreditasi sebagai lembaga pemantau, kami langsung bergerak melakukan pemantauan pada setiap tahapan, khususnya pada tahapan kampanye, hingga proses perhitungan suara," jelasnya.
Baca Juga: Demo di Polda, GMNI Jatim Tuntut Usut Tuntas Sindikat Mafia Pupuk Bersubsidi
“Hal ini kami lakukan karena kesadaran GMNI, khususnya di Jatim, akan pentingnya momentum demokrasi yang digelar 5 tahun sekali perlu dijaga dan diawasi pada setiap tahapannya. Sehingga, Pemilu 2019 ini berjalan aman dan damai,” kata Naha -sapaan lekatnya- saat ditemui di Tuban, Senin (15/4).
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Bawaslu Jawa Timur berkaitan dengan pemantauan yang akan dilakukan oleh anggotanya menjelang pemungutan dan penghitungan surat suara.
“Kami telah menginstruksikan kepada pemantau GMNI di tingkat kabupaten untuk bersama-sama Bawaslu setempat melakukan patroli pengawasan demi menjaga hari tenang agar tidak ada pelanggaran pemilu yang terjadi,” terangnya.
Baca Juga: Dilantik di Pondok Pesantren, Ketua PA GMNI Jatim: Santri dan Nasionalis Bagai Dua Sisi Mata Uang
Menurut mantan Ketua DPC GMNI Tuban ini, potensi pelanggaran terbesar pada masa hari tenang Pemilu 2019, yakni tetap maraknya politik uang, atau disebut sebagai serangan fajar.
“Kami akan melaporkan kepada pengawas terdekat apabila ada dugaan pelanggaran yang terjadi pada setiap proses pelaksanaan Pemilu 2019 ini,” pungkas pria yang juga Alumni Unirow Tuban tersebut. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
