JEMBER, BANGSAONLINE.com - Di hari tenang ini, ada kekawatiran dari pihak PT Pos Indonesia cabang Jember akan terjadinya politik uang (money politics) untuk Pemilu Rabu (17/4) besok, atau biasa disebut 'Serangan Fajar'.
Untuk mengantisipasi hal itu, PT Pos akan menggambil langkah dengan cara mengidentifikasi alamat pengirim dan penerima, serta nilai nominal uang yang dikirim. Jika dinilai tidak wajar dan berulang-ulang, atau ada hal-hal yang mencurigakan, pihak Kantor Pos akan melakukan penyelidikan dan kunjungan ke alamat rumah yang dituju.
Baca Juga: Di Imigrasi Malang, Masyarakat Bisa Ajukan Pengambilan Paspor Lewat Pos
Hal ini disampaikan langsung oleh Manager Pemasaran PT. Pos Indonesia Jember, Alip Susanto, saat dikonfirmasi media di ruang kerjanya, Selasa siang (16/4). “Sebenarnya jauh sebelum momen pemilu ini, terkait pengiriman nominal uang dan barang yang mencurigakan sudah sejak lama dilakukan langkah antisipasi. Karena beberapa waktu lalu, juga ada dugaan penyaluran dana untuk terduga teroris,” ungkap Alip.
Sehingga jika terjadi pengiriman uang dalam nominal besar, kata Alip, langsung menjadi perhatian. “Tiba-tiba ada pengiriman uang Rp 250 juta, nah ini menjadi atensi dan antisipasi kami. Karena terjadi di luar kebiasaan,” jelasnya.
Karena saat ini memasuki tahun politik, lanjut Alip, langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya semakin ditingkatkan. “Untuk Kabupaten Jember, kasus yang mencurigakan alhamdulillah masih belum ada. Tapi langkah antisipasi sudah kami lakukan. Pengiriman uang sementara ini variable, rata-rata Rp 5 - 10 juta, yang dilakukan oleh para TKI kita di luar negeri. Di atas itu (nominal besar) tidak ada,” jelasnya.
Baca Juga: Bupati Jember Ajak Warga tak Golput
Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi, baik pengiriman barang ataupun uang. “Untuk Jember, terkait pengiriman barang atau uang merata di semua wilayah banyak. Tapi untuk pengiriman dan penerimaan barang yang sering di Sumberbaru. Kemudian kantor di Ambulu, dan Kencong,” paparnya. (jbr1/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News