Sehari-hari Makan Nasi Jamuran, Nenek 80 Tahun Sebatang Kara di Jember Butuh Perhatian Pemerintah

Sehari-hari Makan Nasi Jamuran, Nenek 80 Tahun Sebatang Kara di Jember Butuh Perhatian Pemerintah Rumah yang ditempatinya pun juga tidak layak huni. Pasalnya tidak ada kemampuan untuk memperbaiki ataupun merawatnya dengan baik.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Maimunah (80), warga RT 02/RW 02 Dusun Karanganyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, , selama 13 tahun ini hidup dalam kemiskinan. Nenek tua yang hidup sebatang kara ini sehari-hari hanya menggantungkan hidup dari warga sekitar.

Sehubungan kodisi warga sekitar rumah nenek juga warga kurang mampu, akhirnya kehidupan sehari-hari nenek Maimunah kurang mendapatkan bantuan dari warga. Terkadang untuk bertahan hidup, nenek Maimunah harus makan nasi yang sudah menjamur.

Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil

Rumah yang ditempatinya pun juga tidak layak huni. Pasalnya tidak ada kemampuan untuk memperbaiki ataupun merawatnya dengan baik. Tanah tempatnya mendirikan tempat tinggal juga adalah pekarangan milik warga, yang merasa prihatin dengan kondisinya.

"Sehari-hari ya begini ini nak. Kalau masak air dan ada beras (bantuan) pakai tungku," kata Maimunah saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/6/2019).

Dengan logat Maduranya, nenek tua ini bercerita tidak memiliki suami ataupun anak. "Saya hidup sendiri, suami tidak ada, anak juga tidak ada," katanya tanpa menceritakan detail alasan kemana suaminya.

Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil

Dengan wajah murung dia hanya menghela nafas saat menceritakan hidupnya. "Ya begini sudah, apalagi sudah tua. Yang dipunya ini, ya sudah disyukuri," katanya singkat.

Di masa tuanya, nenek ini mengeluh sakit sesak nafas dan sakit perut. Tapi apakah sakitnya karena sering makan nasi yang menjamur, Maimunah hanya mengucap syukur. "Namanya sudah tua ya sakit-sakitan. Sesak dada ini sama sakit perut. Kalau nasi (ada jamurnya), ya ini sudah yang ada disyukuri," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi terpisah, tetangga Nenek Maimunah, Rijal mengaku prihatin dengan kondisinya. "Kita prihatin dengan kondisi beliau ini. Karena di masa tuanya hidup sebatang kara dan tidak ada yang mengurus," katanya.

Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember

Warga pun berupaya membantu, tetapi sesuai dengan kemampuan. "Ya bagaimana lagi, karena kondisinya serupa dengan nenek itu, jadi membantu semampunya. Kami berharap pemerintah melihat dan memperhatikan lah," tuturnya. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO