Mursidah, Ibu Penghina Jokowi Siap Sujud di Kaki Presiden

Mursidah, Ibu Penghina Jokowi Siap Sujud di Kaki Presiden Mursidah menangis minta anaknya Arsad dibebaskan. foto: kompas

JAKARTA(BangsaOnline)

Mursidah, ibu dari Muhamad Arsad (24), tukang tusuk sate yang ditangkap polisi, berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Anaknya, Muhamad Arsyad, ditangkap karena diduga menghina Presiden .

"Saya mohon ketemu Pak , saya minta maaf Pak, maafkan anak saya. Anak saya enggak tahu apa-apa, saya siap sujud minta maaf di kaki Pak . Saya mohon, Pak," kata MR yang terus menangis saat ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2014).

Bahkan, saat itu, Mursidah sambil bersujud di hadapan wartawan ketika diwawancara. Ia pun menangis sesenggukan, memohon agar anaknya dibebaskan.
"Kalau perlu tukar nyawa anak saya dengan saya. Saya mohon bebaskan anak saya, Pak," kata Mursidah terus-menerus sujud di hadapan wartawan.
Soal adanya penangkapan ini telah dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar. Namun, Boy tidak memberikan keterangan secara rinci terkait kasus tersebut.

"Ada, terkait ITE (informasi dan transaksi elektronik) serta grafi," ujar Boy saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2014), ketika dikonfirmasi mengenai pemberitaan di berbagai media.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Arsad membuat sebuah akun facebook bernama ANTI . Didalamnya terdapat sejumlah postingan yang menjelekkan .

Pada 26 Oktober dia memposting, “Pada 1 november pemerintah berencana menaikkan BBM bersubsidi Rp 3rb/liter,, dg kondisi harga minyak dunia yg relatif stabil hanya saja subsidi BBM Thn ini telah melebihi kuota APBN 2014,” tulisnya.

Kemudian, lalu haruskah BBM naik sebesar itu ? itukah satu-satunya solusi terbaik ? Itukah presiden yg katanya dari rakyat ? benarkah partainya masih pro dg wong cilik ? siapa yg sedekade ini selalu berteriak dg lantang

jika BBM naik menyengsarakan rakyat ? lalu siapa yg sekarang mendukung penuh
kenaikan BBM setelah berkuasa ?

Dia kemudian membuat postingan gambar berdampingan dengan JK bertuliskan indonesia hebat yang disilang. Lalu diganti dengan tulisan indonesia melarat.

Dia juga diduga membuat postingan gambar berdiri dengan jas hitam kemeja putih dan dasi merah. Kemudian digabung dengan foto SBY, Hillary Clinton, (alm) Gus Dur, Soetan Bhatugana, dan banyak tokoh lainnya yang sedang tertawa, seakan menertawakan .

Ada yang mengomentari facebook tersebut bernama Gusti Fitri Purnama Willy III. Dia bersyukur si pemilik akun ini yang diduga MA sudah ditangkap.

“Minghina jokowi dipenjara Gw sumpain tuh orang gosong di penjara Menghina presiden indonesia Sama Saja Menghina Negara Indonesia Biar tuh tukang sate mati Masa foto pk presiden di edit foto org. Bersetubuh ‪#‎sue,” tulisnya.

Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menyayangkan penangkapan itu. Harusnya, kata Syarief, Presiden menempuh cara yang baik yakni melaporkan, tidak langsung menangkap.

Syarief membandingkan, masa pemerintahan SBY dan Presiden .

Selama menjabat 10 tahun, SBY sering dikritik dan dihujat, namun SBY tetap sabar. Termasuk di bully dengan gambar yang tidak senonoh.

"Kalau Pak SBY selama 10 tahun sudah, pribadi di-bully, gambarnya kadang dibakar, keluarga dihujat, apa yang dilakukan dihujat, presiden bisa menerima lapang dada," kata Syarief di gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).

Menurut Syarief, apa yang dilakukan publik terhadap pemimpinnya adalah sebuah masukan. Dia meminta Presiden untuk sabar menerima hujatan dan tidak serta merta menegakkan hukum seperti zaman Orde Baru.

"Itu bagian masukan dari masyarakat, kalau Pak SBY itu dilakukan secara prosedural, itu melapor ke Polda, enggak ada penangkapan. Enak jaman ku toh," ujarnya.

Sebelumnya, Mabes Polri membekuk tukang sate atas nama Muhammad Arsad (23 tahun). Dia dituding menghina Presiden Joko Widodo (), dengan mem-bully melalui akun media sosial Facebook pada masa Pilpres 2014 lalu.

Kuasa hukum Arsad, Irfan Fahmi, mengatakan, petugas Polri menangkap Arsad pada 23 Oktober lalu di rumahnya Kramatjati, Ciracas, Jakarta Timur.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

Sumber: kompas.com/vivanews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO