TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Tinggal di antara Hutan Pinus membuat sebagian masyarakat di Desa Dompyong maupun Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jatim menjadi penyadap getah Pinus.
Meskipun bukan pekerjaan utama, paling tidak hasil dari buruh sadap dapat mengurangi beban hidup masyarakat. Kadang pula penyadap getah Pinus memanfaatkan sela-sela pohon Pinus untuk tanaman pertanian guna sekadar mengurangi kebutuhan pangan maupun menambah penghasilan.
Baca Juga: Tinjau Proyek TMMD, Bupati Arifin: Sangat Membantu Kabupaten Trenggalek
Sasaran fisik TMMD 105 di Trenggalek berupa rabat jalan, ternyata memberikan secercah harapan bagi penyadap Pinus di dua desa ini. Permasalahan klise sulitnya mengangkut hasil sadapan akan teratasi dengan adanya rabat jalan. Jalan yang selama ini licin dan terjal akan semakin mudah dijangkau dengan adanya rabat jalan.
Mulyadi, salah satu petani sadap getah Pinus warga RT 18 RW 5 Desa Dompyong menuturkan, selama ini truk pengangkut getah Pinus sering selip saat mengambil getah warga. Dengan adanya rabat jalan tentunya tidak akan terjadi hal seperti itu.
"Matur suwun (terima kasih) pak tentara," ungkap Mulyadi.
Baca Juga: Wabup Trenggalek Pantau Kegiatan TMMD ke-120 di Kecamatan Pule
Ahad (28/7), beberapa Satgas TMMD 105 Trenggalek tengah membantu warga lakukan penyadapan getah Pinus di RT 18 RW 5 Dompyong. Serda Edi dan Serda Sutomo, yang tergabung dalam satgas ini ikut bergabung bersama masyarakat. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News