GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto meresmikan Tugu Lontar di Perempatan Kebomas Gresik, Rabu (7/8), malam. Peresmian juga dihadiri Wabup Moh. Qosim beserta seluruh pejabat, Forkopimda, dan beberapa tokoh masyarakat.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penyerahan dokumen oleh Mr. Hiroshi Kondo, President Director PT. Smelting kepada Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Usai penyerahan, Bupati menyampaikan terima kasih kepada PT Smelting atas hibah pembangunan Tugu Lontar. "Saya selaku pemerintah dan mewakili masyarakat Gresik menyampaikan terima kasih kepada PT Smelting yang telah menghibahkan Tugu Lontar kepada masyarakat Gresik. Saya berharap apa yang telah dilakukan oleh PT Smelting bisa diikuti oleh perusahaan lain," katanya.
Menurut Sambari, selama dirinya menjadi bupati, sudah banyak sekali monumen yang telah dibangun. Ke depan, dia akan merealisasikan untuk mengembalikan monumen gardu suling (garling). Merealisasikan monumen gajah mungkur, serta monumen perahu syahbandar.
Mr. Hiroshi Kondo yang diberi kesempatan untuk memberikan sambutan menyatakan, bahwa ini merupakan sumbangsih PT Smelting kepada masyarakat untuk mempercantik kota Gresik. "Saya berharap masyarakat ikut memiliki dan menjaga keberadaan Tugu Lontar ini agar bisa lebih bermanfaat, terutama untuk menambah keindahan kota Gresik," ujarnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Sutrisno menyatakan, tugu yang dibangun sejak 3 Desember 2018 lalu itu adalah hasil kerja sama antara Pemkab Gresik dengan PT Smelting. Seluruh pembiayaan dicukupi oleh PT Smelting.
"Tugu Lontar menjadi penanda semangat bersama dalam mencapai kemajuan yang terus-menerus dan memberi warna baru pada perkembangan Kota Gresik," ujar Sutrisno.
Sekadar informasi, Tugu Lontar dirancang Ir Daniel Mirmanoe Candra Sujanto. Arsitek lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini dikenal sebagai perancang Tugu Pelangi Surabaya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Tugu Lontar atau Sculpture Lontar merupakan karya seni kontemporer yang menggabungkan dua tema dari dua kebudayaan yang berbeda, yakni Indonesia dan Jepang. Lontar adalah salah satu media tulis yang menjadi sejarah kebudayaan Indonesia yang sangat tinggi pada zamannya.
Perlu diketahui, tanaman lontar tumbuh di Gresik sampai sekarang. Sedangkan Kirigami merupakan seni memotong dan melipat yang menjadi bagian dari kebudayaan Jepang.
Ada empat elemen penting di dalam Tugu Lontar, yaitu Puncak Lontar terbuat dari kuningan berwarna emas yang melambangkan kemakmuran. Kemudian bentuk Kirigami Lontar merupakan perpaduan kerja sama harmonis Indonesia-Jepang, Bilah Metalik sebagai lambang kekuatan dan modernisasi, serta Air Terjun sebagai oase lambang kesegaran dan kemakmuran.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Filosofi Tugu Lontar adalah iron/silver plate perlambang kuatnya perindustrian di Gresik. Pebbles zen berarti membawa ketenangan, kerapian, dan kedisiplinan. Brass plate (gold) perlambang glory atau Gresik yang menuju masa keemasannya.
Bentuk kirigami lontar adalah seni Jepang yang berpadu kelokalan Gresik. Water fountain, elemen air perlambang sejarah Gresik sebagai salah satu pusat penyebaran Agama Islam yang terus mengalir bagai oase yang menyejukkan.
Peresmian tugu lontar sempat menyedot perhatian masyarakat Gresik. Dengan berjubelnya masyarakat yang ingin menyaksikan, jalan di Perempatan Kebomas ditutup total. (hud/rev)
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News