650 Guru SD dan SMP Dapat Bimtek Pengelolaan BOS

650 Guru SD dan SMP Dapat Bimtek Pengelolaan BOS Para guru saat mengikuti bimtek.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 650 guru SD dan SMP di Kabupaten Tuban mendapatkan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan dana BOS melalui aplikasi SIPBOS di hotel Wilis Jenu, Selasa (17/9).

Bupati Tuban, H Fathul Huda yang membuka langsung bimtek tersebut mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud keinginan insan pendidik Kabupaten Tuban untuk maju, tertib, dan aman. Melalui aplikasi SIPBOS, Tuban menjadi pilot project sekaligus percontohan bagi wilayah lain terutama di Jawa Timur.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"

"Aplikasi ini akan mempermudah perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan dari berbagai program kegiatan. Kami berharap hasil yang diperoleh juga lebih efektif dan akurat, sehingga akan lebih aman dan terhindar dari kesalahan administrasi," ujarnya.

Menurutnya, sektor pendidikan selalu mendapatkan perhatian terus menerus, baik infrastruktur maupun suprastruktur. Peningkatan kualitas pendidikan juga dapatnya memanfaatkan teknologi, sehingga mampu memunculkan berbagai terobosan dan inovasi yang baru.

"Saya menginstruksikan dalam waktu dekat ada kajian mengenai hal ini, sehingga tahun 2020 bisa diterapkan. Ini untuk menghindari kecemburuan dari sekolah swasta," paparnya.

Baca Juga: Demo Kantor Pemkab dan DPRD, Ratusan Guru di Tuban Minta Diangkat PPPK

Dalam kesempatan itu, Fathul Huda berpesan kepada para peserta agar mengikuti bimtek dengan serius. "Setelah mengikuti Bimtek, peserta harus menguasai materi dan praktiknya. Bahkan, harus memberi contoh yang sebaik-baiknya untuk daerah lainnya. Jadilah guru yang baik dan memberikan contoh yang baik pula," imbaunya.

Sementara itu, Direktur Imtek Media Data Insan Maulana Rhosyal selaku konsultan penyelenggara menyatakan, aplikasi SIPBOS merupakan aplikasi resmi dari Kemendagri RI sebagai aplikasi pengelolaan dana BOS. Aplikasi ini mencakup penganggaran, pengelolaan, dan pelaporan yang sinkron dengan keuangan daerah.

"Pelatihan ini untuk mengoptimalisasi pengelolaan dana BOS reguler dengan Pemanfaatan Teknik Informasi Menuju Pelaporan Dana BOS Reguler Terintegrasi dengan Laporan Keuangan Daerah," bebernya. (gun/rev)

Baca Juga: Dana Koperasi Rp2,6 M Raib, Anggota KPRI Dwijo Utowo Demo Tuntut Pengurus Tanggung Jawab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO