KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Lebih dari 30 orang pimpinan perguruan tinggi dan Kepala SMA/SMK se-Kota Malang diundang Wali Kota Malang Sutiaji ke ruang sidang Balai Kota, Jumat (27/09). Tujuannya diajak rembukan membahas aksi mahasiswa yang sudah digelar selama tiga hari berturut-turut.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, aksi demo mahasiswa atas tuntutan pencabutan UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP serta lainnya, menjadi atensi serius pemerintah. Apalagi setelah adanya keterlibatan siswa SMP dan SMA/SMK.
Baca Juga: Semarak Grand Final Kakang-Mbakyu Kota Malang 2024
“Untuk itu, koordinasi lintas kampus terus ditingkatkan. Distribusi informasi juga harus tersalurkan secara menyeluruh dan terfilter agar menangkal berita hoax maupun pemikiran negatif,” kata Wali Kota.
"Untuk itu, kami mengajak para Rektor dan semua Kepala SMA/SMK, memberikan pengawasan dan pembinaan kepada para mahasiswa atau siswa-siswinya. Keterlibatan dari kampus dalam mengendalikan mahasiswanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambah Sutiaji.
"Demikian pula Kepala SMP dan SMA/SMK, juga orang tua siswa, saya berharap untuk mengawasi anak didiknya, agar tidak sampai terlibat hal-hal yang merugikan masa depannya. Tanamkan pendidikan karakter lebih kuat lagi, agar moralnya bisa lebih terjaga dan terdidik," tandasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana
Dalam kesempatan itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kota Malang dan Kota Batu Ema Sumiarti membenarkan adanya pelajar yang terjaring razia mengikuti aksi bersama mahasiswa. Mereka juga kedapatan bawa sajam. ”Saat itu juga orang tua siswa dipanggil. Kami dari pihak Cabang Dinas Pendidikan bersama asal sekolah siswa melakukan pembinaan secara intens. Siswanya pun juga sudah dikembalikan ke orang tuanya, setelah diberikan pengarahan oleh pihak Kepolisian," pungkasnya. (iwa/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News