Surya Paloh Menggantikan Surya Paloh

Surya Paloh Menggantikan Surya Paloh Nico Ainul Yakin

Lalu, pada Pilkada serentak tahun 2015, 2017 dan 2018, Partai NasDem berhasil menempatkan calon-calon yang diusungnya menjadi Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota yang tersebar di seluruh Indonesia. Capaian tertingginya terjadi pada 2018. Partai NasDem tercatat meraih 11 kemenangan setara dengan 64,71 persen dari 17 provinsi di seluruh Indonesia, mengalahkan partai Gerindra, PKB, PKS bahkan partai penguasa PDIP.

Kemenangan Partai NasDem di Pilkada 2018 menurut pengamat politik dari Indonesian Public Institute Jerry Massie karena faktor ketokohan dan media pendukungnya yang membantu para calon kepala daerahnya.

Selain itu, adalah sosok teladan pemimpin partai yang telah meletakkan dasar-dasar politik etik yang dimanivestasikan dalam bentuk gerakan politik tanpa mahar dan tanpa syarat untuk seluruh proses kontestasi Pileg, Pilpres dan Pilkada. Kini, politik tanpa mahar dan tanpa syarat produk itu banyak diadopsi oleh sejumlah partai politik dalam proses demokrasi, meskipun kita tahu masih terjadi politik transaksional yang dilakukan secara diam-diam.

Berita paling mutakhir, publik “digegerkan” oleh sejumlah manuver politik . Pada 22 Juli 2019, tiga Ketua Umum partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf bertemu dengan di kantor DPP Partai NasDem. Hadir dalam pertemuan tersebut, Airlangga Hartarto (Golkar), Suharso Monoarfa (PPP), dan Muhaimin Iskandar (PKB). Dua hari setelahnya, Ketua Umum Partai NasDem bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (24/7/2019). Belakangan, bersilaturrahim dengan Presiden PKS, Sohibul Iman di kantor DPP PKS. Safari politik ini agaknya akan terus dilanjutkan ke Partai Demokrat, PAN, dan lain-lain di hari-hari mendatang.

Terlepas dari segala macam penilaian kontroversial yang menyertai safari politiknya, yang pasti langkah-langkah politik cukup mencuri perhatian dan dinilai mengejutkan banyak kalangan. Resonansinya melahirkan beragam asumsi dengan hipotesa dengan subyektifitasnya masing-masing. Pada titik ini, telah berhasil menjadi episentrum bagi tokoh-tokoh politik tanah air untuk merestorasi dan membangun Indonesia lebih baik.

Atas dasar pertimbangan di atas, tidak alasan apapun untuk menggeser dari jabatan puncaknya di Partai NasDem, kecuali sendiri. Hanya yang bisa menggantikan posisi agar mata rantai kemenangan Partai NasDem kembali terwujud di Pemilu 2024 dengan predikat (bukan lagi) Tiga Besar, tetapi JUARA.

Nico Ainul Yakin: Wakil Ketua DPW NasDem Jatim Bidang OKK dan Ketua DPD NasDem Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO