SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Badan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (BKN-RI) menunjuk Kabupaten Sampang untuk menjadi pilot project atau percontohan nasional dalam pembangunan fasilitas kesehatan alternatif, yang akan memberikan pelayanan kesehatan khusus berbasis ekologi dan wisata (Medical Ecotourism Senior Living), utamanya kepada masyarakat lanjut usia.
Menariknya, pembangunan tempat pelayanan kesehatan ini, tidak hanya melayani masyarakat lokal Sampang, tapi juga ditujukan untuk wisatawan domestik lokal dan internasional, yang berkunjung di Kabupaten Sampang.
Baca Juga: Peningkatan Jalan Batuporo Timur-Gunung Eleh Rampung Lebih Cepat
"Saya berharap, fasilitas kesehatan ini nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat Sampang. Terlebih lagi, bagi pengunjung dan wisatawan yang butuh perawatan khusus untuk lanjut usia, saat berkunjung ke Sampang, sambil menikmati panorama dan tempat-tempat wisata Sampang," ucap Presidium BKNI-RI, RM Tri Harsono, usai menandatangani kontrak kerja sama dengan Bupati Sampang dan pihak kontraktor, di Hotel Bahagia, Sabtu (14/12).
BKN-RI dalam menggelontorkan dananya tidak tanggung-tanggung, yang dicairkan yaitu sebesar Rp. 80 miliar. Dan 20 persennya diperuntukan pembebasan lahan, minimal 5 hektare yang wajib disediakan. Sisanya untuk pembangunan gedung dan infrastruktur penunjung lainnya.
Selain sebagai tempat pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan ini ini juga untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Paling sedikit sekitar 1.500 staf dan karyawan akan terserap dalam proyek ini.
Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
Ada tiga tempat yang sudah ditunjuk di tiga kecamatan Kabupaten Sampang, yaitu di Desa Madupat Kecamatan Camplong, Desa Banjar Kecamatan Kedungdung, dan Desa Gunung Kesan Kecamatan Karangpenang.
Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sampang H. Malik Amrullah, S.H. mewakili Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengatakan bahwa proses pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dilaksanakan secara bertahap.
"Untuk pembangunan 20 persen pertama direncanakan akan dilakukan pada bulan Januari 2020 mendatang. Dengan pekerjaan awal berupa pembebasan sekaligus pembersihan lahan dengan anggaran sebesar Rp 5 Miliar," terangnya. (hri/rev)
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News