BKN RI Kucurkan Rp 80 Miliar Bangun Fasilitas Kesehatan Skala Internasional

BKN RI Kucurkan Rp 80 Miliar Bangun Fasilitas Kesehatan Skala Internasional Presidium BKN RI, RM. Tri Suhartono saat sambutan.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Badan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (BKN-RI) menunjuk Kabupaten untuk menjadi pilot project atau percontohan nasional dalam pembangunan fasilitas kesehatan alternatif, yang akan memberikan pelayanan kesehatan khusus berbasis ekologi dan wisata (Medical Ecotourism Senior Living), utamanya kepada masyarakat lanjut usia.

Menariknya, pembangunan tempat pelayanan kesehatan ini, tidak hanya melayani masyarakat lokal , tapi juga ditujukan untuk wisatawan domestik lokal dan internasional, yang berkunjung di Kabupaten .

"Saya berharap, fasilitas kesehatan ini nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat . Terlebih lagi, bagi pengunjung dan wisatawan yang butuh perawatan khusus untuk lanjut usia, saat berkunjung ke , sambil menikmati panorama dan tempat-tempat wisata ," ucap Presidium BKNI-RI, RM Tri Harsono, usai menandatangani kontrak kerja sama dengan Bupati dan pihak kontraktor, di Hotel Bahagia, Sabtu (14/12).

BKN-RI dalam menggelontorkan dananya tidak tanggung-tanggung, yang dicairkan yaitu sebesar Rp. 80 miliar. Dan 20 persennya diperuntukan pembebasan lahan, minimal 5 hektare yang wajib disediakan. Sisanya untuk pembangunan gedung dan infrastruktur penunjung lainnya.

Selain sebagai tempat pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan ini ini juga untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Paling sedikit sekitar 1.500 staf dan karyawan akan terserap dalam proyek ini.

Ada tiga tempat yang sudah ditunjuk di tiga kecamatan Kabupaten , yaitu di Desa Madupat Kecamatan Camplong, Desa Banjar Kecamatan Kedungdung, dan Desa Gunung Kesan Kecamatan Karangpenang.

Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten H. Malik Amrullah, S.H. mewakili Bupati H. Slamet Junaidi mengatakan bahwa proses pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dilaksanakan secara bertahap.

"Untuk pembangunan 20 persen pertama direncanakan akan dilakukan pada bulan Januari 2020 mendatang. Dengan pekerjaan awal berupa pembebasan sekaligus pembersihan lahan dengan anggaran sebesar Rp 5 Miliar," terangnya. (hri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO