SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada warga agar menyusun rencana untuk menghadapi dampak anomali cuaca. Pasalnya, dampak dari anomali cuaca tersebut, membuat beberapa wilayah di Jawa Timur mengalami hujan lebat dengan disertai angin kencang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, tahun ini anomali cuaca sangat luar biasa, salah satunya yakni mempengaruhi perubahan iklim di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
Baca Juga: Terpengaruh Alkohol, Pengemudi Mercy di Jalan Kenjeran Surabaya Tabrak 3 Mobil dan Satu Meninggal
"Hasil koordinasi kami dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), belum bisa dipastikan Surabaya kapan turunnya hujan yang pasti," kata Eddy saat menggelar media gathering di Mako Yontaifib 2 Korps Marinir, Karang Pilang Surabaya, Senin (16/12).
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih mewaspadai datangnya angin kencang. Sebab, saat ini angin kencang sudah muncul di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Madiun, Bojonegoro, dan Bangkalan.
"Kalau kita lihat di data cuaca, awan itu bergerak luar biasa dari Selatan ke Utara, namun saat ini Surabaya terlewati terus,” ujarnya,
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Di samping itu, kata Eddy, ada beberapa pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada masyarakat dalam persiapan memasuki musim hujan tersebut. Pertama, adalah masyarakat diimbau agar rutin melakukan pengecekan instalasi atau peralatan listrik yang ada di rumah.
Menurutnya, tahun lalu, walaupun memasuki musim hujan, kebakaran sering kali terjadi. Hal ini diakibatkan karena korsleting listrik akibat air hujan.
Sedangkan yang kedua, lanjut Eddy, ketika berkendara di saat turun hujan, masyarakat juga diimbau agar tidak berteduh di bawah pohon yang rindang, serta baliho-baliho yang besar. Karena, ketika datangnya hujan atau air kencang, hal ini dapat berpotensi menyebabkan baliho atau pohon tersebut roboh.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Di sisi lain, Eddy menyebut, Wali Kota Risma juga menyarankan kepada para orang tua agar anak-anaknya tidak main air hujan. Sebab, dampak anomali cuaca saat ini membuat kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi.
"Dahulu hujan menyehatkan, tapi sekarang karena anomali musim, kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi dan berpotensi juga hujan batu yang kecil-kecil. Mohon dihindari anak-anak kita agar menjauh tidak hujan-hujan," ungkapnya.
Kelima, pihaknya juga berpesan, ketika berkendara saat musim hujan, masyarakat juga diharapkan agar tidak berteduh dan parkir di bawah viaduk, flyover, halte, atau jembatan penyeberangan orang (JPO).
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Kendati demikian, dalam menghadapi anomali cuaca ini, BPB dan Linmas Surabaya juga rutin melakukan pengecekan peralatan, seperti perahu karet. Tak hanya itu, bahkan jajaran BPB Linmas, Satpol PP, dan Damkar juga rutin menggelar latihan.
Untuk mendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut, Pemkot Surabaya telah menyiapkan delapan posko terpadu dengan 35 pos pantau yang tersebar di beberapa wilayah Kota Surabaya.
Menurut Eddy, posko terpadu tersebut sebagai langkah cepat untuk mengantisipasi ketika terjadi kejadian-kejadian yang tak diharapkan. “Dari jajaran Kasatgas Linmas kelurahan, PMK dan Satpol PP juga kita siapkan dalam rangka menghadapi musim penghujan ini,” jelasnya.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Namun, menurut dia, yang paling penting diwaspadai oleh masyarakat adalah datangnya angin kencang. Apalagi, saat ini datangnya angin tidak seperti dahulu. Jika empat tahun yang lalu, angin bergerak dari Barat ke Timur, namun sekarang tidak bisa diprediksi.
“Tolong sampaikan dan sebarkan kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk bersiap-siap. Kalau ada kejadian apa-apa, utamanya terkait kedaruratan bisa langsung menghubungi Command Center 112,” tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad juga menyampaikan beberapa langkah agar aman saat berkendara di musim hujan. Pertama, agar melakukan pemeriksaan pada lampu kendaraan apakah berfungsi dengan baik. Kedua, periksa juga kondisi tekanan udara dalam ban secara rutin.
Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang dan Dijual ke Hidung Belang Protes ke Polisi
“Periksa juga kondisi kontrol utama komponen kendaraan anda, yaitu kemudi, pedal, rem, gas maupun kopling, apakah sudah dalam kondisi baik,” kata Irvan.
Selain itu, ia juga berpesan kepada para pengendara motor agar menggunakan alas kaki yang tidak licin, serta tahan air, agar aman. Di samping itu, para pengendara motor juga diimbau agar menyiapkan jas hujan dalam bentuk baju dan celana.
"Kurangi juga kecepatan dalam mengendarai kendaraan, karena pada saat hujan permukaan jalan menjadi licin," pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Tim Jogoboyo Sat Samapta Polrestabes Surabaya Amankan Belasan Remaja Bersajam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News