Kunker di Lamongan, Arumi: PKK Ujung Tombak Penurunan Stunting

Kunker di Lamongan, Arumi: PKK Ujung Tombak Penurunan Stunting Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak saat kunjungan kerja di Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penuntasan bisa cepat tercapai jika dilakukan dengan prinsip gotong royong dengan melibatkan banyak pihak, serta peran serta dari berbagai kalangan masyarakat. Termasuk di antaranya peran dari kader PKK yang memiliki kader hingga tingkat desa. 

Hal itu dikatakan Ketua TP PKK Jawa Timur Emil Dardak di Pendopo Lokatantra Lamongan usai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Monev Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Kamis (30/1).

Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024

Arumi menjelaskan pentingnya peran PKK dalam penanganan . Karena mereka bisa menjadi ujung tombak dalam mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan melalui kader posyandu.

Di sisi lain, Arumi mengungkapkan pentingnya edukasi sejak remaja untuk menjaga kualitas hidup.

“Jika pada masa remaja mereka sudah memahami bagaimana cara mencegah , Insya Allah akan melahirkan generasi bangsa yang berkualitas," ujarnya.

Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi

Sementara Bupatii Fadeli mengungkapkan percepatan penuntasan sudah menjadi komitmen bersama oleh Pemkab Lamongan.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan memperluas intervensi penuntasan . Dari yang hanya diwajibkan 10 desa prioritas, diperluas menjadi 31 desa prioritas pencegahan .

Menurut Fadeli, intervensi sensitif pencegahan di Kabupaten Lamongan dilakukan melalui berbagai program.

Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan

Di antaranya penuntasan open defecation free (ODF) dan Green and Clean yang sudah dilakukan sejak tahun 2014, serta percepatan penuntasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar di tahun 2020.

Selain itu Pemkab Lamongan melalui beberapa perangkat daerah terkait juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp 6.732.512.100 untuk intervensi penurunan melalui beberapa program.

Seperti program Pelita LA dari Dinas Kesehatan, Kelas Ibu Hamil dan Balita dari Dinas Kesehatan, Gemarikan dari Dinas Perikanan serta Gerakan Masyarakat Sehat yang dilakukan oleh lintas perangkat daerah.

Baca Juga: Satgas TMMD 122 Gandeng Pemkab Kediri Gelar Workshop Olahan Makanan Sehat

Melalui komitmen ini, sehingga pada Agustus 2018 angka di Kabupaten Lamongan yang mencapai 10,17 persen, pada Februari 2019 turun menjadi 9,48 persen dan pada Agustus 2019 menjadi 7,71 persen.

"Ini berarti dari Agustus 2018 sampai dengan Agustus 2019, Kabupaten Lamongan berhasil menurunkan sebesar 2,46 persen,” ungkap Fadeli. (qom/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO