Korban pun merasa tersinggung dengan tindakan tersebut, dan merasa dilecehkan. "Saya ingatkan bahwa saya punya anak dan jangan kurang ajar. Bahkan saya melaporkan perbuatan tidak menyenangkan itu ke aplikasi ojol dan memberi penilaian paling rendah," ujarnya.
Karena merasa dilecehkan dan tersinggung, korban pun melapor ke mapolres.
"Karena ini sebagai bentuk pelajaran bagi ojol itu. Karena perbuatan ini tidak sekali ini. Dulu saya pernah mengalami hal sama, tapi driver ojolnya beda. Dulu saya laporkan, tapi tidak ada tindakan dari aplikasi. Karena ini kedua kalinya, saya lapor ke polisi dan minta pertanggungjawaban hukum," tegasnya.
NV merasa kecewa dengan perilaku driver ojol tersebut. Sebab, aplikasi ojol itu selalu dia gunakan untuk beraktivitas mengantar ke tempat tujuan. "Saya tidak punya kendaraan, otomatis saya selalu menggunakan aplikasi ojol. Tapi karena hal ini saya trauma, dan biar polisi yang bertindak," tukasnya.
Laporan korban diterima bagian Reskrim Polres Jember dan diterbitkan surat laporan polisi. "Kata polisi yang terima laporan nanti akan dikaji dari kalimat di chat WhatsApp itu, untuk memastikan persoalannya," pungkasnya. (ata/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News