SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Koran HARIAN BANGSA terpaksa tidak terbit pada edisi Sabtu hari ini (1/2/2020) karena kantornya di Jalan Gayungsari Surabaya tergenang air. Akibatnya para agen dan pembaca setianya – terutama para pelanggan – marah.
“Mulai pagi banyak telepon marah-marah karena Koran HARIAN BANGSA tidak datang,” kata Umi Tutut, bagian pemasaran HARIAN BANGSA, Sabtu (1/2/2020).
Baca Juga: Tambah Wawasan soal Dunia Jurnalistik, Siswa SMA AWS Kunjungi Kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE
Menurut Umi Tutut, pembaca HARIAN BANGSA sangat fanatik dan sensitif karena kontennya sangat khas. “Mereka kan ngikuti tulisan-tulisan bersambung seperti Tafsir Al-Quran Aktual yang diasuh Dr. KH. Musta’in Syafii, Tanya Jawab Islam yang diasuh Prof Dr. Imam Ghazali Said, di samping berita-berita yang lain. Karena itu mereka begitu membaca dan langganan tak mau terputus karena tulisan-tulisan itu bersambung,” kata Umi Tutut sembari menegaskan bahwa pembaca sudah hafal dengan tagline HARIAN BANGSA: Membaca Koran Sekaligus Belajar Al-Quran.
(Ruang tamu kantor HARIAN BANGSA yang tadi malam tergenang air. Foto: bangsaonline.com)
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
Ia menjelaskan bahwa HARIAN BANGSA sekarang tidak hanya dibaca warga Jawa Timur tapi juga warga Jawa Tengah. “Terutama warga Kudus Jawa Tengah ada yang aktif baca HARIAN BANGSA,” tutur Umi Tutut sembari menegaskan bahwa konten agama yang mencapai dua halaman penuh banyak menarik minat pembaca.
“Karena itu begitu tak terbit seperti hari ini, saya yang diteleponi pembaca dan agen. Mereka ngamuk-ngamuk,” katanya sembari mengatakan bahwa telepon itu datang dari Ngawi, Tulungagung, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Batu, Malang, Nganjuk, Pamekasan, Madiun, Magetan, dan daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.
“Kan dari 38 kota dan kabupaten se-Jawa Timur pada berlangganan, termasuk semua pemerintah daerah, Pemkab, dan Pemkot,” kata Umi Tutut.
Baca Juga: Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim Awali Rangkaian HUT ke-10 BANGSAONLINE
(Kantor HARIAN BANGSA yang tadi malam digenangi air hingga masuk ke ruang tamu dan ruang redaksi. foto: bangsaonline.com)
Pemimpin Redaksi HARIAN BANGSA, Nur Syaifuddin, meminta maaf kepada pembaca dan pelanggan HARIAN BANGSA. “Kami minta maaf karena tadi malam listrik mati sehingga kami gak bisa garap Koran,” katanya.
Baca Juga: Spektakuler! Sebanyak 624 Santri Amanatul Ummah Lolos ke PTN Lewat SNBP dan SNBT
Menurut dia, selama menempati kantor di Jalan Gayungsari IX nomor 5 Surabaya belum pernah banjir sampai masuk ke ruang tamu. “Baru kali ini air sampai masuk ke ruang tamu. Dulu kalau hujan paling menggenang di beberapa tempat. Tapi kali ini sampai masuk dari depan ke ruang tamu,” kata Pak NS – panggilan akran Nur Syaifuddin.
Abdurrahman Ubaidah, pemimpin perusahaan HARIAN BANGSA menuturkan bahwa tadi malam kru redaksi dan pracetak terpaksa kerja bakti untuk membersihkan air. "Teman-teman harus menyerok air agar segera kering," katanya. Tampak Nur Syaifuddin membawa serokan plastik untuk menguras air.
Yuni, manajer iklan HARIAN BANGSA juga minta maaf. “Kami minta maaf baik kepada pembaca maupun kepada para mitra usaha, terutama para pemasang iklan. Karena ini di luar dugaan dan di luar kemampuan kami,” katanya.
Baca Juga: Fikih Kentut: Ulah Syetan Meniup Dubur agar Kita Ragu Wudlu Batal apa Tidak
Ia berharap ke depan peristiwa ini tidak terulang lagi. “Insyaallah akan kami antisipasi. Kami akan berusaha untuk menyiapkan genset sehingga kalau listrik mati mendadak seperti sekarang HARIAN BANGSA bisa tetap terbit,” katanya.
(Ruang rapat HARIAN BANGSA yang tadi malam juga tergenang air. foto: bangsaonline.com)
Baca Juga: Ketua Banggar DPR RI Sering Baca HARIAN BANGSA jika Pulang Kampung, Apa Istimewanya
HARIAN BANGSA terbit kali pertama tanggal 1 Maret 2000. Koran harian satu-satunya di Indonesia yang menyajikan Tafsir Al-Quran tiap hari ini didirikan oleh M Mas'ud Adnan. Ia alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS). Selain itu M Mas'ud Adnan juga alumnus Pesantren Tebuireng Jombang dan Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kini M Mas'ud Adnan menjabat sebagai Komisaris Utama di koran harian yang bernaung di bawah PT Duta Bangsa Intermedia Pers itu. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News