KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan nilai investasi di Banyuwangi, sejumlah anggota dewan dan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banyuwangi melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke Kota Mojokerto, Selasa (25/2).
Dalam kunjungan itu, mereka sangat terkejut saat mengetahui nilai investasi yang masuk di Kota Mojokerto sampai menyentuh angka 1,6 triliun. Sehingga, Komisi I yang didampingi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi mendatangi langsung Gedung GMSC (Pusat Pelayanan Tercanggih dan Terpadu) Kota Mojokerto.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Kedatangan para wakil rakyat Kabupaten Banyuwangi di Gedung GMSC, langsung disambut oleh Muhammad Ali Imron Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Dalam pertemuan keduanya selama dua jam itu, Komisi I DPRD Banyuwangi meminta arahan maupun informasi langsung kepada Kadis DPMPTSP, atas keberhasilan Pemerintah Kota Mojokerto dalam menyedot nilai investor yang mencapai nilai fastastis yaitu 1,6 T. Sehingga, penting bagi Komisi I untuk belajar mengenai cara menarik investor dari luar dan dalam di Banyuwangi.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Irianto, S.H. mengatakan, kedatangan para anggota Komisi I yang didampingi H. M. Ali Mahrus, S.HI dan Michael Edy Hariyanto yang masing-masing menjabat Wakil Ketua DPRD di Kota Mojokerto, untuk belajar langsung kepada ahlinya, mengenai peningkatan nilai investasi luar biasa dari Kota Mojokerto.
"Kami ingin belajar langsung dari Kota Mojokerto yang sukses menggaet para investor dengan nilai total investasi mencapai angka 1,6 T. Berbagai macam Ilmu maupun cara kerja yang sudah didapat dari hasil kunjungan di Kota Mojokerto nanti, segera kami laksanakan di Banyuwangi untuk membantu pemerintah daerah dalam mendongkrak nilai investasi. Saya bersama anggota dewan lainnya, sangat puas dari penjelasan bapak Kadis DPMPTSP," ungkap Irianto, Selasa (25/2).
Dalam penjelasannya, Muhammad Ali Imron Kadis DPMPTSP menyampaikan, Prestasi dari peningkatan nilai investasi tersebut, karena saling sinerginya dan kerja maksimal semua pihak dalam membangun Kota Mojokerto untuk mewujudkan sebagai Kota Sejahtera.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), investasi di Kota Mojokerto pertahunnya mengalami peningkatan yang sangat baik. Nampak di tahun 2016 mencapai Rp 75,849 miliar. Dengan jumlah investor yang memasukkan penanaman modal dalam negeri mencapai 39 orang.
Untuk tahun 2017, angka itu naik hingga Rp 121,908 miliar, dan tahun 2018 investasi meningkat hingga Rp 285,898 miliar. Sementara per Agustus 2019, jumlah nilai investasi di Kota Mojokerto sudah menyentuh Rp 1,426 triliun, dan hingga akhir Tahun 2019 telah menyentuh angka 1,6 triliun.
Di antara beberapa sektor yang membuat investasi itu mengalami kenaikan, adalah perdagangan dan jasa, mudahnya pengurusan bidang perizinan dan terbukanya bidang usaha. Termasuk dengan kondusivitas keamanan daerah juga berperan penting menjamin iklim investasi dan iklim usaha. Mudahnya perizinan sangat menunjang investasi. Harapan kami pelayanan semakin simpel dan memudahkan masyarakat.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
"Kami juga melakukan sinergi dengan para legislatif secara berkesinambungan dan terarah. Pentingnya dukungan semua pihak dan menjaga keharmonisan, sehingga prestasi Kota Mojokerto dalam peningkatan nilai investasi yang masuk.dapat tercapai dengan baik," jelas Imron. (ris/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News