Tiga Milenial Bersyahadat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya

Tiga Milenial Bersyahadat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya Dari kiri: Eka dari Blitar, Yoga dari Jember, Mathius dari Madiun saat mengikrarkan dua kalimat syahadat di Masjid Nasional Al-Akbar Sruabaya, Jumat (6/3/2020). Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tren mempelajari Islam semakin tinggi. Hari ini, Jumat (6/3/2020), tiga milenial mengikrarkan syahadat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Tiga anak muda yang jadi muallaf itu adalah Mathius dari Madiun, Yoga dari Jember, dan Eka dari Blitar.

Mereka mengikrarkan syahadat di depan Imam Masjid Nasional Al-Akbar KH Abdul Halim. Kiai Abdul Halim minta mereka menceritakan motivasi mereka masuk Islam. “Kenapa sampean masuk Islam. Semula agamanya apa,” tanya Kiai Abdul Halim.

Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar

“Agama saya semula Kristen,” kata Mathius yang saat bersyahadat pakai sarung, tapi tak berkopyah. Begitu juga Yoga dan Eka. Dua anak muda itu semula beragama Kristen. “Sejak kecil saya Kristen,” kata Eka.

Mereka bertiga kemudian mengungkapkan alasannya masing-masing. Ada yang karena faktor keluarga, dan ada yang faktor lain. Tapi yang pasti, mereka menemukan ketenangan dan kebenaran dalam Islam.

Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh

Kiai Abdul Halim mengingatkan bahwa kita beragama tidak bisa main-main. Sebab agama adalah keyakinan dan pedoman hidup. Menurut dia, ketika masuk Islam maka ada lima tiang agama yang harus ditegakkan. “Pertama syahadat. Sampean semua sekarang sudah bersyahadat,” katanya.

Kedua, menjalankan salat lima waktu. Ketiga, membayar zakat untuk kepentingan fakir-miskin dan orang-orang yang berhak sesuai ketentuan agama.

Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW

Kempat, puasa pada bulan Ramadlan. Kelima, naik haji ke tanah suci bagi yang mampu secara ekonomi dan fisik.

Mendapat wejangan itu para milenial itu mengangguk. Setelah itu Kiai Abdul Halim langsung menuntun mereka membaca dua kalimat syahadat yang artinya: aku bersyaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

“Alhamdulillah,” kata Kiai Abdul Hamid yang diikuti para jamaah . Kiai Abdul Hamid kemudian memimpin doa yang diamini semua yang hadir. Lalu Kiai Abdul Hamid minta para muallaf itu menandatangani dokumen bahwa mereka sudah masuk dan beragama Islam. (tim)

Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO