Upaya Hotel di Jember Tekan Biaya Operasional: Batasi Penggunaan AC, Karyawan Diminta Cuti

Upaya Hotel di Jember Tekan Biaya Operasional: Batasi Penggunaan AC, Karyawan Diminta Cuti Karyawan menyemprotkan disinfektan ke pintu salah satu hotel untuk mencegah virus Corona.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Wabah Virus Corona (Covid-19) memberikan dampak signifikan terhadap tingkat hunian Hotel di Jember, Jawa Timur. Akibat yang ditimbulkan, sejak awal Maret 2020, okupansi hotel hanya menyentuh 30 persen. Bahkan seminggu terakhir, jatuh hingga 20 persen.

Dengan kondisi tersebut, manajemen hotel harus melakukan berbagai upaya efisiensi agar dapat bertahan. Mulai dari penggunaan listrik secara efisien, penggunaan AC (pendingin ruangan, red) yang dibatasi hanya beberapa jam, hingga para karyawan hotel yang diminta untuk mengambil cuti, dan pengaktifan kamar hotel yang dibatasi hanya satu sampai dua lantai.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

Upaya itu dilakukan, juga untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona, serta menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak manajemen hotel.

General Manager Meotel Jember by Dafam Helman Dedy Choandra menjelaskan, sejak masuknya wabah corona di Indonesia, okupansi di hotelnya merosot drastis.

"Kondisi ini mulai dirasakan pada awal Maret ini, tepatnya sejak diumumkannya oleh pemerintah bahwa di Indonesia sudah ada pasien terjangkit Corona," kata pria yang akrab dipanggil Andra ini saat dikonfirmasi di hotelnya, Rabu (25/3/2020).

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

Andra menjelaskan, sejak awal Maret pihaknya sulit untuk menembus jumlah okupansi 30%. "Apalagi dalam kondisi beberapa minggu terakhir ini, bisa menembus okupansi 20% sudah sangat bersyukur. Kamar hotel yang diisi paling banyak hanya 7, bahkan hari ini hanya 1 kamar," ungkapnya.

Untuk itu, demi menekan biaya operasional, pihaknya hanya membuka 2 lantai kamar hotel yang terdiri dari 25 kamar. "Kami juga menerapkan penggunaan AC dengan durasi tertentu. Bahkan karyawan kami juga kami imbau mengambil cuti. Apapun upayanya, untuk menekan operasional di tengah kondisi lesunya industri perhotelan," ulasnya.

Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Manajer Hotel 88 Jember LY Anggoro Wicaksono mengatakan, bahwa hotelnya juga menerapkan aturan penggunaan pendingin ruangan dengan durasi waktu. Serta, hanya mengaktifkan satu lantai untuk hunian kamar.

"Kami hanya mengaktifkan satu lantai dengan jumlah kamar 16. Di mana dari total 42 kamar, cuma terisi 13 kamar mas. Kira-kira okupansinya 30 persen. Itu bersyukur banget," jelasnya.

Baca Juga: Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik

"Terkait penggunaan AC, juga kita beri durasi. Karena ya semuanya itu untuk efisiensi. Lesu banget bisnis perhotelan sekarang. Semoga segera berakhir wabah ini dan semua kembali normal," harapnya.

Upaya efisiensi ini juga dilakukan pengusaha hotel lainnya di Jember. "Karena kita tidak ingin sampai terjadi PHK. Jadi segala upaya tetap kita lakukan. Efisiensi ini salah satu caranya yang bisa kita lakukan," tandasnya. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO