PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sebagian warga Kecamatan Rembang dan Sukorejo menerima sembako dari mantan Manajer Persekabpas, Habib Abu Bakar Assegaf, Ahad (12/4). Sembako berupa beras dan sarden kaleng itu dibagikan langsung Habib Abu Bakar kepada warga dhuafa dan PKL.
Habib Bakar menyatakan bahwa tujuannya membagikan sembako untuk membantu pemerintah dalam mengatasi dampak sosial dan ekonomi akibat wabah Covid-19.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Habib Bakar juga berharap kepada pemerintah, untuk segera merealisasikan bantuan untuk kepada masyarakat terdampak.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyarankan pemerintah agar menempatkan petugas yang sehat dan cerdas di Satgas Covid-19. "Kalau petugas Satgas mengidap penyakit, gimana bisa kerja maksimal?," jelas dia.
Sementara salah satu warga yang menerima sembako tersebut, Liana (52), sangat bersyukur menerima bantuan sembako dari Habib Abu Bakar Assegaf. Sebab, penghasilannya menurun drastis sejak adanya wabah Covid-19 ini.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
"Doh le, bojoku iku bendino kerjo becak le. Subuh berangkat, maghrib mole, gak oleh opo-opo le, gara-gara onok penyakit Corona iki. (Suami saya kerja becak nak, brangkat subuh pulang magrib, gak dapat apa-apa, gara-gara ada Corona)," jelas warga Dusun Dong Lembu, Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Pasuruan, Ahad (12/4), saat menerima sembako dari Habib Abu Bakar.
Hal yang sama disampaikan seorang PKL penjual Cilok, M. Romli (35). Omzet warga Rembang turun drastis sejak pemerintah menerapkan social distancing dan physical distancing.
"Sejak ada Corona, pendapatan maksimal Rp 150 ribu per hari, itu pun penghasilan kotor. Dalam arti modal dan labanya jadi satu. Biasanya bisa Rp 200 - 250 ribu," jelas dia kepada HARIAN BANGSA. (afa/rev)
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News