KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Demi menjaga keamanan, petugas di ruang observasi yang tak semua berlatar dari tenaga medis juga harus mengenakan APD. Sebab mereka berurusan dengan ODP. Hal ini yang terlihat di Ruang Observasi Kecamatan Mojoroto yang berlokasi di GOR Jayabaya, Selasa (28/04).
Demikian standar keamanan yang diterapkan di ruang observasi tingkat kecamatan Kota Kediri. Tak semua yang bertugas merupakan tenaga medis. Namun mereka tetap harus mengenakan APD, meski tak semua APD level 3.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
APD level 3 hanya dikenakan oleh tenaga medis yang mengurusi pasien positif Covid-19. APD ini sekali pakai dan tingkat keamanan maksimum, termasuk masker harus 3 lapis, salah satunya N-95.
Sedangkan para petugas ruang observasi ini hanya mengenakan APD level 1 dan 2. Khusus yang berhadapan langsung dengan warga mengenakan APD level 2, yaitu berupa wearpack, masker, sarung tangan karet, dan pelindung muka. Wearpack ini bisa dicuci ulang.
“Ya baru pertama pakai seperti ini, panas. Apalagi puasa,” kata Dwi, perempuan yang biasanya menjadi staf Kecamatan Mojoroto. Meski begitu, ia tetap disiplin mengenakan selama bertugas. GOR Jayabaya yang luas dan sirkulasi udara relatif bagus sangat membantu mengurangi kegerahan ini.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Sedangkan Peni, petugas dari puskesmas yang bertugas memeriksa kesehatan warga, nyaris tak pernah lepas dari busana lengkapnya. Semua aktivitas selama bertugas, ia lakukan di balik busana APD level 2. “Kita tidak tahu berhadapan dengan siapa. Kita antisipasi sebisanya,” kata Peni.
Rata-rata para petugas ruang observasi ini bertugas 8 jam per hari. Setiap hari terdiri dari 3 shift, yaitu pukul 07.00 WIB-15.00 WIB, 15.00 WIB-23.00 WIB, dan 23.00 WIB-07.00 WIB.
Warga yang datang harus cuci tangan terlebih dahulu. Di depan ada petugas dari TNI/Polri dan Babinsa yang mengamankan. Selanjutnya, warga ke meja registrasi.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
“Di sini kalau belum pakai masker, kami kasih masker,” katanya sambil menunjukkan masker kain yang menumpuk di depannya. Kemudian, setelah registrasi, akan menunjukkan KTP untuk difoto oleh petugas baru dites oleh petugas kesehatan. Bila kondisi sehat, istirahat 6 jam atau bisa langsung pulang. Sedangkan yang menunjukkan tanda-tanda sakit, akan dirujuk ke puskesmas terdekat.
Sampai saat ini, petugas sudah menerima 9 warga dari berbagai kota meliputi Jakarta, Demak, Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo. Sedangkan tempat tidur yang disediakan di GOR sejumlah 28 tempat tidur. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News