Ikut Berduka Cita, Wali Kota Risma Kunjungi Rumah Duka Pejuang Medis dan RSUD dr Soewandhie

Ikut Berduka Cita, Wali Kota Risma Kunjungi Rumah Duka Pejuang Medis dan RSUD dr Soewandhie Wali Kota Risma saat tiba di RSUD dr Soewandhie. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meninggalnya salah satu dokter yang bertugas di IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soewandhie, tentu membuat luka mendalam bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terutama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini langsung menuju RSUD dr. Soewandhie untuk memberikan semangat serta dukungan penuh kepada para dokter, termasuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas dalam penanganan Covid-19 ini, Selasa (28/4).

Baca Juga: Gantikan Juliari Batubara, Wali Kota Risma Siap Dilantik Sebagai Mensos RI Rabu Besok

Ia memerintahkan agar para nakes disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Baik perawat, dokter maupun bagian administrasi juga harus menggunakan APD, tanpa terkecuali.

“Saya minta nanti garda terdepan harus menggunakan APD terbaik dan lengkap, baik para perawat, dokter dan juga bagian administrasi,” kata Risma di halaman lobi RSUD dr. Soewandhie.

Sebelum menolong pasien, Risma meminta agar para nakes tidak menomor-duakan keamanan dan kesehatan dirinya. Termasuk tidak boleh lalai dan ceroboh dalam mengenakan APD lengkap. “Tolong semuanya juga pake face shield. Semangat ya semuanya!,” tegas dia.

Baca Juga: Kasus Kembali Meningkat, ​Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh

Terakhir, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berpesan agar semua nakes lebih menjaga diri dan berhati-hati. “Sekali lagi saya mohon, ayo kita bersama-sama menjaga diri kita masing-masing dan selalu hati-hati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden UCLG Aspac ini melakukan takziah dengan mendatangi keluarga almarhum dr Berkatnu Indrawan Janguk untuk menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawanya.

Saat takziah itu, Risma juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi semasa hidup almarhum. Ia pun berjanji akan kembali dengan memberikan penghargaan untuk almarhum melalui keluarganya.

Baca Juga: Turun ke Jalan, Risma Kembali Imbau Warga Tak Pergi ke Luar Kota ​Saat Libur Nataru

Dalam kesempatannya, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan almarhum memiliki riwayat penyakit asma. Tiga pekan lalu, almarhum juga sempat melakukan tes swab di RSUD Soewandhie, dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

"Almarhum memiliki riwayat penyakit asma, terus kemudian kemarin itu awal swab-nya positif Covid-19, terus dirawat sembuh. Kemudian, swab-nya negatif tiga kali," kata Febri sapaan Febriadhitya Prajatara, Senin (27/04).

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari dinas kesehatan, beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU, kondisi almarhum membaik. Namun kemudian, kabarnya terjadi pembengkakan pada jantung.

Baca Juga: Serius Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Terima Penghargaan dari HAKLI

“Tadi pagi saat dirawat di ICU kondisinya membaik. Tapi pada 17.46 WIB, saya mendapatkan kabar sudah meninggal dunia. Padahal sudah negatif semua, tiga kali tes Swab hasilnya negatif,” ujarnya.

Ia berharap warga Kota Surabaya bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 ini, lebih-lebih saat ini sudah memasuki PSBB, sehingga dia berharap semua protokol untuk dipatuhi. Ia juga berharap ke depan tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal saat menangani pasien Covid-19, baik itu perawat maupun dokter.

“Perawat sama dokter adalah garda terdepan. Walaupun mereka menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi saya harap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal,” pungkasnya. (ian/rev)

Baca Juga: Angkat Judul "Sosok Pejuang Arek Suroboyo ala Residen Sudirman" Wartawan HARIAN BANGSA Gondol Juara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO