Satu Pegawai Meninggal Dunia, Dinkes Blitar Lakukan Dua Kali Rapid Test di Polsek Kademangan

Satu Pegawai Meninggal Dunia, Dinkes Blitar Lakukan Dua Kali Rapid Test di Polsek Kademangan Kepala Dinas Kesehatan Kuspardani didampingi Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan rapid test kepada 31 orang di Polsek Lodoyo Barat Kecamatan Kademangan. Rapid test ini dilakukan setelah ada satu pekerja harian lepas (PHL) di Polsek tersebut yang meninggal dunia dengan gejala mirip terinfeksi virus Corona ().

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuspardani mengatakan, rapid test dilakukan dua kali. Dalam rapid test pertama yang digelar Selasa 28 April lalu, dari 31 orang, 12 di antaranya dinyatakan reaktif.

Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba

Usai mendapat hasil ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten kemudian mengelar rapat untuk menentukan langkah selanjutnya. Kemudian sesuai hasil rapat dan pertimbangan menentukan langkah berikutnya, yaitu swab test, maka hari itu juga kembali dilakukan rapid test ulang pada sore hari sekitar jam 15.00 WIB. Dalam rapid test kedua ini semua hasilnya negatif.

"Kami sampaikan bahwa pada Selasa 28 April lalu telah dilaksanakan rapid test terhadap anggota Polsek Kademangan. Dari 31, yang reaktif adalah 12 orang. Untuk memastikan langkah selanjutnya, yaitu pemeriksaan swab, maka kami melaksanakan rapid test kedua atau rapid test ulang. Dan hasilnya semua non reaktif," ungkap Kuspardani, Jumat (1/5/2020).

Sebelumnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) warga Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten yang juga bekerja sebagai PHL di Polsek Kademangan dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala mirip terjangkit virus Corona. Pria berusia 21 tahun tersebut meninggal dunia di RSUD Mardi Waluyo Kota , Minggu (26/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Krisna Yekti mengatakan, sebelum masuk ke IGD RSUD Mardi Waluyo, pasien tersebut mengeluhkan gejala klinis demam, batuk, pilek, batuk, nyeri telan, dan sesak napas.

"Dia datang dengan gejala panas, batuk, pilek dan nyeri telan, serta sesak napas. Jadi informasi yang kami terima, pasien masuk ke IGD Mardi Waluyo sore sekitar pukul 19.00 WIB. Namun malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB meninggal," ujar Krisna. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO