PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pasien yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini (01/05/2020) mencapai 19 orang. Tambahan satu orang dari 18 pasien positif sebelumnya itu, diketahui seorang santri laki-laki berusia 18 tahun.
Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto menerangkan bahwa santri itu berasal dari Desa Tukul, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
“Alhamdulillah, kondisinya saat ini sehat walafiat dan sudah dimasukkan ke ruang isolasi di rumah pengawasan sejak awal datang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan,” terangnya.
Menurut Anang, setelah masuk ke rumah pengawasan, pihaknya melakukan penanganan standar dengan diawasi agar bisa beristirahat dan tidak kontak dengan orang lain serta disehatkan. Nanti kalau sudah waktunya, akan dilakukan evaluasi.
"Tambahan pasien ke-19 yang positif Covid-19 ini masuk dalam klaster Temboro, Magetan. Sehingga yang bersangkutan, tidak ada sangkut pautnya dengan pasien positif sebelumnya. Ini merupakan penemuan dari hasil check point dan proses karantina desa,” jelasnya.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Anang menegaskan, untuk tracking-nya tidak terlalu banyak karena yang bersangkutan begitu datang langsung masuk ke tempat karantina. Jadi yang kontak dengannya tidak terlalu luas.
“Remaja ini kita temukan pada saat di tempat karantina desa. Waktu kita mau pulang terus kita periksa, ternyata dia reaktif rapid test. Setelah reaktif rapid test langsung kita masukkan isolasi mandiri, kita swab test dan hari ini hasil swab test-nya positif," tegasnya.
Baca Juga: Satreskrim Polres Probolinggo Kota Ringkus Pencuri dan 2 Penadah
Meskipun demikian, lanjut Anang, pihaknya akan tetap melakukan tracking kepada orang-orang terdekatnya walaupun tidak terlalu banyak. Karena yang bersangkutan datang dari Temboro, Magetan langsung masuk tempat karantina sehingga belum sempat melakukan komunikasi dengan orang lain.
“Untuk mengantisipasi hal terburuk, kita juga melakukan pemeriksaan kepada para petugas karantina di mana yang bersangkutan juga berada di tempat itu. Sebab dikhawatirkan sewaktu berada di tempat karantina sempat kontak dengan yang bersangkutan. Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan semuanya negatif,” pungkasnya. (ndi/zar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News