Gus Afi Desak DPRD Provinsi dan DPR RI Perhatikan Rumah Tak Layak Huni di Jantung Kota

Gus Afi Desak DPRD Provinsi dan DPR RI Perhatikan Rumah Tak Layak Huni di Jantung Kota Tampak kondisi rumah Jamal tak cukup saat dimasuki keluarga anggota DPR yang menyerahkan sembako. Yakni Anisah Syakur (DPR RI), Ahmad Hilmy (DPRD Jatim), dan Saad Muafi (DPRD Pasuruan).

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bangil adalah ibu kota Kabupaten Pasuruan, juga tempat keramaian yang dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Namun di balik itu, masih banyak penampakan kondisi rumah warga yang memprihatinkan, alias rumah tidak layak huni.

Misalnya, rumah milik Jamal, di Kelurahan Kauman, Kecamatan Bangil, Pasuruan. Rumah itu terbuat dari anyaman bambu atau gedhek.

Hal ini mengundang keprihatinan H. Saad Muafi, ketika dirinya sedang blusukan menyalurkan sembako. "Gak tega saya lihat rumah itu, memprihatinkan sekali. Coba bayangkan, yang namanya Kauman itu adalah jantung kota, apalagi Kauman Bangil adalah ibu kota kabupaten. Ke mana pemerintah, kok gak tahu," jelas Muafi yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan kepada HARIAN BANGSA saat ditemui di kediamanya, Bangil, kemarin (9/5).

Menurutnya, untuk memasuki rumah tersebut, harus melalui jalan setapak yang lebarnya kurang lebih 50 Cm. "Suasananya sempit, sepeda pancal saja kesulitan masuk," katanya.

Terkait hal ini, pria yang karib disapa Gus Afi tersebut mendesak kepada anggota DPRD Provinsi dan DPR RI, untuk segera mencarikan solusi anggaran guna merehab rumah milik Jamal tersebut.

"Saya berharap DPRD Provinsi dan DPR RI untuk mencarikan solusi anggaran untuk segera direnovasi rumah warga itu. Kalau pemkab, tetap fokus pada penangan Covid-19," terang dia.

"Biasanya anggaran dari pemerintah itu hanya cukup buat bangunan saja, untuk pembayaran tukang itu sendiri, jadi biar nanti biaya tukang itu kami yang nanggung bersama teman-teman Ansor Bangil," cetus dia.

Sementara Ahmad Hilmy, anggota DPRD Provinsi yang tak lain kakaknya sendiri menyatakan bakal segera melaporkan kondisi rumah Jamal tersebut kepada pemerintah, supaya ada tindakan.

Begitu juga anggota DPR RI Hj. Anisah Syakur, mengakui pihaknya sangat prihatin dengan rumah Jamal. Perempuan yang juga ibunda Muafi dan Hilmy mengungkapkan rumah Jamal sangat pengap, sempit, dan kumuh.

"Ya kami sih prihatin sekali, jadi saya harap pemerintah peka dengan kondisi itu," singkat pungkas dia. (afa/rev)