Mengancam Sumber Air Warga, Walhi Tolak Pertambangan Panas Bumi di Bondowoso

BONDOWOSO (BangsaOnline) - Proyek pertambangan panas bumi yang akan dijadikan energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik yang akan dilaksanakan di kawasan Gunung Ijen mendapat penolakan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur. Penolakan tersebut karena di pandang akan berdampak buruk bagi masayarakat yang ada di sekitar pertambangan.

Menurut Direktur Eksekutif Daerah Walhi, Ony Mahardika, pihaknya selaku pemerhati lingkungan hidup menolak keras dikarenakan proyek pertambangan panas bumi oleh PT Medco Geothermal Indonesia akan mengancam sumber air bagi warga.

Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan

“Kami Walhi Jawa Timur sangat menolak. Artinya harus melihat resiko yang akan ditimbulkan. Penerapan energi alternatif harusnya tidak beresiko. Geothermal salah satu konsumsi terbesarnya adalah air,” tegasnya kamis (08/01).
Selain itu, kata Ony, proyek ini juga berpotensi mencemari air di lingkungan seputar proyek. Hal ini dikarenakan sungai yang ada di Kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi berhulu di kawasan hutan Gunung Ijen.

Saat ini Ony juga tengah melakukan upaya negosiasi dengan pihak pemerintah di tiga kabupaten yang masuk wilayah Gunung Ijen yakni Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi untuk menghentikan proyek tersebut. Sebab dampak proyek itu pada lingkungan dan masyarakat. 

“Kita upayakan akan berkirim surat ke Pemda terkait. Memang masih menjadi perdebatan, namun kami Walhi Jatim sudah sepakat menolak pengeboran energi panas bumi ini, karena masih banyak energi alternatif lain,” imbuhnya.

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan Warga Pakel oleh Polisi, Begini Kata Kapolresta Banyuwangi

Proyek pengeboran energi panas bumi (Geothermal) di Desa Blawan ini diperkirakan bisa menghasilkan energi listrik sebesar 270 megawatt. Energi ini nantinya akan digunakan untuk pemenuhan energi masyarakat di wilayah Bondowoso, sebelum dijual kepada PT. PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO