Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan

Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan Ilustrasi sampah plastik. Foto: freepik.com

BANGSAONLINE.com – Perjanjian Internasional antar negara yang membahas tentang pencemaran plastik, melalui forum Negosiasi Putaran Kelima () resmi ditutup pada Senin, (2/12) kemarin. Forum yang digelar di Busan, Korea Selatan, itu gagal dalam mencapai kesepakatan.

Menurut siaran pers yang diedarkan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menjelaskan, kegagalan ini ditandai dengan draf naskah perjanjian plastik yang kontroversial dan sangat tidak memadai untuk memenuhi mandat resolusi UNEA 5/14 guna mengakhiri pencemaran plastik. Pada akhirnya, forum pleno memutuskan untuk mengadakan sesi kelanjutan melalui .2 tahun depan.

Baca Juga: Besok Coblosan, Walhi Serukan Rakyat Menolong Diri Sendiri

Ketua INC, Luis Vayas, menyatakan tidak ada pasal yang bisa disetujui hingga semua teks diterima oleh semua negosiator, Luis mengusulkan teks yang diedarkan pada tanggal 1 Desember sebagai draf teks untuk negosiasi tahun depan.

AZWI menyatakan kekecewaannya atas forum , karena pertemuan tersebut gagal menghasilkan kesepakatan yang efekti dan ambisius.

Menurut AZWI, kegagalan disebabkan karena negara-negara penghasil minyak bumi dan gas terus berupaya memperlambat jalannya negosiasi, dan berupaya menghambat pembatasan produksi plastik secara signifikan dan enggan menghilangkan bahan kimia berbahaya dalam plastik.

Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara

AZWI mengatakan bahwa tekanan dari negara-negara migas ini juga terjadi di luar ruang negosiasi. Padahal ada lebih dari setidaknya 100 negara yang sepakat mendorong pengurangan produksi plastik. Perundingan terpecah antara negara-negara yang didominasi oleh kepentingan negara-negara penghasil plastik besar dan industri, dan negara-negara korban bukan produsen plastik, yang rentan terdampak pencemaran plastik.

Abdul Ghofar, selaku juru kampanye Walhi Nasional mengatakan bahwa negosiasi tambahan pada .2 harus menjadi momentum negosiasi terakhir untuk mengakhiri pencemaran plastik, “Kami berharap negara-negara Asia, termasuk Indonesia bergabung dengan koalisi negara-negara ambisi tinggi yang selama negosiasi kelima menunjukkan keberpihakan pada lingkungan hidup dan Kesehatan manusia,” pungkas Ghofar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO