SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Banyaknya penggunaan botol plastik sekali pakai menimbulkan pencemaran lingkungan. Berbagai kalangan mulai dari akademisi hingga pemerintah berupaya penyelesaian masalah ini.
Rio Tria Hardhitya, Ketua Tim ITS 3R, mengungkapkan hasil analisanya, bahwa salah satu penyebab meningkatnya tumpukan sampah botol plastik karena banyaknya kegiatan di lingkungan kampus.
Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan
Di setiap kegiatan misalnya, sering kali disediakan minuman dengan kemasan plastik sekali pakai dengan jumlah besar.
Melalui perhitungan sederhana, Tim ITS 3R telah menghitung potensi jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan di lingkungan kampus. Dihitung melalui 16 kegiatan dari skala kecil, menengah, hingga besar, tim mendapati bahwa total sampah botol plastik yang dihasilkan dapat mencapai angka 424 kilogram.
"Angka yang besar ini juga menunjukkan besarnya dampak yang dapat ditimbulkan," ucap Rio.
Baca Juga: UHT Surabaya Wisuda Pertama Program Diploma 4 dan Strata 3
Temuan ini semakin mendorong terwujudnya gagasan yang telah dirancang sejak tahun 2023. Tim ITS 3R menganggap bahwa dalam jumlah besar maupun kecil, sampah botol plastik dapat menimbulkan dampak dan risiko berantai.
Botol plastik dapat mencemari lingkungan dan membuat ekosistem di bumi menjadi terganggu serta tidak stabil, apabila tidak diolah dengan tepat. Dampak terburuknya adalah perubahan iklim yang disebabkan adanya degradasi plastik.
Berdasarkan rencana yang telah dibuat, Tim ITS 3R akan mengumpulkan sampah botol plastik dari unit-unit kampus penyelenggara kegiatan. Unit-unit tersebut dapat meminta pengambilan sampah botol plastik melalui layanan aplikasi yang akan dirancang ataupun pesan WhatsApp dengan minimal jumlah botol sebanyak 200 buah.
Baca Juga: Hadiri Orientasi Studi Mahasiswa Baru UT Surabaya, ini Pesan Gus Barra kepada Mahasiswa
"Nantinya sampah botol plastik yang didapat akan diolah sesuai tahap pengolahan yang ditetapkan," jelas Rio.
Berdasarkan permasalahan ini, Rio bersama dengan timnya, yaitu Rachmawati dan Ricky Asrul Sani menggagas inovasi pengolahan sampah botol plastik. Ide ini didasari atas bahayanya sampah plastik jika tidak diolah dengan baik.
"Keberadaan air minum kemasan juga memiliki potensi bahaya di samping keuntungan finansialnya," terang Rio.
Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024
Agar sampah botol plastik menjadi barang yang multiguna, Tim ITS 3R melakukan daur ulang dengan cara membersihkan sampah botol plastik melalui proses pencucian dan pengeringan.
Setelah itu, sampah yang sudah bersih akan dilakukan proses pencacahan menggunakan mesin untuk menghasilkan potongan sampah berukuran kecil.
Rio menjelaskan bahwa, potongan sampah tersebut bisa dicetak menjadi papan plastik melalui proses pelelehan di dalam oven. Pada tahap akhir, papan ini dapat dibuat menjadi barang multiguna seperti cenderamata, kursi, meja, dan barang-barang berguna lainnya.
Baca Juga: Mahasiswa Cinta Tanah Air Bersama Askonas Wujudkan Ecogreen
"Jadi sampah dapat dipakai kembali dengan bentuk baru yang lebih berguna melalui pengolahan," kata tenaga kependidikan (tendik) dari Departemen Teknologi Informasi ITS tersebut.
Berkat gagasannya ini, Tim ITS 3R pun telah berhasil meraih juara III kategori masyarakat di ajang Inovboyo 2024 hasil gelaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, pekan lalu.
Rio berharap gagasan dari timnya dapat menghadirkan keberlanjutan dan dampak positif untuk lingkungan hidup di sekitar.
Baca Juga: ITS Lantik Wakil Rektor Periode 2024 - 2029
"Kami juga berharap adanya dukungan dan keikutsertaan sivitas akademika di kampus untuk mewujudkan dampak baik gagasan ini," pungkas Rio penuh harap. (msn/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News