GRESIK, BANGSAONLINE.com - Lonjakan jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) di Gresik, kembali terjadi. Terhitung per hari Jumat (22/5), ada tambahan 29 warga Gresik yang dinyatakan positif COVID-19. Sehingga, total ada 122 pasien positif COVID-19 di Gresik.
Dari jumlah tersebut, 9 orang di antaranya meninggal, 12 sembuh, dan 101 dalam perawatan di sejumlah rumah sakit (RS).
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik, drg. Saifudin Ghozali merinci 29 pasien terkonfirmasi positif. Yaitu, dari Kecamatan Manyar 2 orang, dari Desa Sukomulyo, dan Pongangan.
Kecamatan Benjeng 3 orang, 1 dari Desa Deliksumber, dan 2 dari Desa Kedungrukem. Kecamatan Menganti 4 orang, 1 dari Desa kepatihan, 1 Desa Drancang, 1 Desa Pelem Watu, dan 1 Menganti.
Kecamatan Balongpanggang 2 orang dari Desa Karangsemanding. Kecamatan Kebomas 4 orang, 2 dari Desa Singosari, 1 Desa Kembangan, dan 1 Sidomukti.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Kecamatan Gresik 2 orang, 1 dari Desa Sidorukun, dan 1 Desa Tlogopojok. Kecamatan Driyorejo 4 orang, 2 dari Desa Bambe, 1 Desa karangandong, dan 1 Desa Driyorejo.
Kecamatan Bungah 3 orang, 1 dari Desa Sukorejo, 1 Desa Masangan, dan 1 dari Nongkokerep. Kecamatan Kedamean 2 orang, 1 dari Desa Glinda, dan 1 Desa Banyuurip. Dan,
Kecamatan Cerme 2 orang dari Desa Cerme Lor. Dan, Kecamatan Menganti 1 orang dari Desa Hulaan yang telah meninggal dunia di RS Surabaya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Pasien meninggal ini sebelumnya dilaporkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan menunggu hasil Swab. "Hari ini hasil swab keluar, dan dinyatakan positif," terang Ghozali, melalui keterangan tertulis yang disampaikan melalui Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (22/5).
Ghozali menjelaskan, 29 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ini didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) seperti hari sebelumnya. "Penambahan positif COVID-19 dua hari terakhir dalam jumlah besar ini karena masif rapid test yang dilakukan Satgas Kabupaten Gresik sekitar 3.500 orang. Hal ini kita lakukan karena untuk menyelesaikan klaster-klaster besar yang ada di Gresik," ungkapnya.
Klaster besar yang dimaksud Ghozali adalah klaster Sampoerna, klaster Surabaya, klaster Pelayaran, dan klaster Pabean. "Semoga dengan terselesaikannya klaster-klaster besar, penambahan menjadi landai," harapnya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Pada kesempatan ini, Ghozali juga menyampaikan adanya pengurangan 1 konfirmasi positif COVID-19 dari Desa Petiken Kecamatan Driyorejo. "Pasien tersebut masuk data di Pemkot Surabaya, karena setelah kita tracing (telusuri), alamat domisilinya di Surabaya," terangnya.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 204, dengan rincian 8 orang meninggal, 137 orang selesai pengawasan, dan 59 orang dalam pengawasan.
Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah menjadi 1.165, dari sebelumnya 1.163 orang. Dengan rincian, 1.006 selesai dipantau, dan 159 masih dipantau.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Untuk Orang Dalam Risiko (ODR) menjadi 1.132, dengan rincian lepas pengawasan 1.074 orang. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) naik menjadi 235. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News