KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polres Kediri Kota melaksanakan Apel Gelar Pasukan (dengan penerapan physical distancing) penekanan pengamanan masyarakat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H di masa pandemi Covid-19 di Mako Polres Kediri Kota, Sabtu (23/5).
“Sore hari ini kita melaksanakan kegiatan pengamanan masyarakat, di mana sesuai dengan kesepakatan bersama untuk takbir keliling tahun ini ditiadakan. Sehingga, kami melakukan penyekatan serta pengaturan arus lalin (lalu lintas) yang ada di Kota Kediri,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Menurut kapolres, dalam operasi pengamanan di wilayah hukum Polres Kediri Kota ini, ada sekitar 318 personel gabungan yang dilibatkan, baik itu dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Penyekataan pada titik-titik yang diperkirakan akan terjadi arus masuk dari maupun berasal dari kabupaten lain,” tambahnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang melaksanakan takbir agar mematuhi kesepakatan, yakni tidak keliling. Melainkan, melaksankan takbir di rumah dan masjid, yang maksimal diikuti oleh 4 orang.
Kapolres berharap pelaksanaan Shalat Idul Fitri juga sesuai dengan kesepakatan bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Yakni dilaksanakan di rumah masing-masing beserta dengan keluarga.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
"Tentunya petugas berwenang menjaga keamanan dan ketertiban Kota Kediri ini, dalam rangka memberikan kenyamanan kepada masyarakat agar dapat melaksanakan ibadah dengan baik," tambah Kapolres.
Sementara guna mengantisipasi gelombang pemudik yang saat ini ditenggarai masih terus berjalan, Polres Kediri Kota juga melakukan penjagaan dan pemantauan di sejumlah titik perbatasan wilayah. Beberapa di antaranya, yakni di daerah Mojo yang berbatasan dengan Tulungagung, perbatasan dengan Kabupaten Kediri di sekitar Ngadiluwih, serta di wilayah Kecamatan Tarokan.
“Seperti yang sudah kita lakukan, ada dua opsi, yang pertama adalah mengembalikan mereka ke daerah asal, sedang yang kedua kita memeriksa kesehatan dengan membawa para penumpang ke ruang observasi yang sudah ditentukan. Dari situ, pihak dari dinas kesehatan akan menentukan apakah mereka akan melakukan isolasi mandiri atau isolasi di tempat observasi tersebut,” pungkas Kapolres. (uji/rev)
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News