Satu Keluarga di Gubeng Kertajaya Dikabarkan Positif Covid-19, 4 Meninggal, ini Kronologi Sebenarnya

Satu Keluarga di Gubeng Kertajaya Dikabarkan Positif Covid-19, 4 Meninggal, ini Kronologi Sebenarnya Ilustrasi.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Handphone D (32) berdering. Perempuan warga Gubeng Kertajaya IX-G Surabaya itu mengecek pesan masuk. Ternyata dari tantenya yang ada di Kediri. Isinya tentang informasi yang mengabarkan bahwa seluruh anggota keluarganya positif .

D memang lagi berduka. Dia baru saja kehilangan empat anggota keluarganya yang meninggal karena diduga terpapar . Yakni kedua orang tuanya, kakak perempuannya, dan keponakannya. Empat orang itu meninggal dalam kurun waktu 6 hari.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota

Namun menurutnya, tidak semua keluarganya yang meninggal itu sudah dipastikan positif . Hanya kakak perempuannya yang berdasarkan swab test dinyatakan positif . Sedangkan kedua orang tuanya baru berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) , karena belum sempat menjalani swab test. Begitu juga keponakannya, meninggal saat masih berada di dalam kandungan kakaknya, dalam usia 8 bulan.

Kepada BANGSAONLINE.com, D menceritakan secara detail kronologi meninggalnya empat anggota keluarganya tersebut. Berawal dari gejala demam, batuk, dan flu yang dialami kakak perempuannya. Kebetulan kakaknya sedang hamil 8 bulan.

"Sebelumnya sudah pernah periksa ke RS PHC dan rapid test di Pura Raharja, tapi hasilnya negatif. Akhirnya pulang dan menjalani perawatan di rumah," ujarnya. Saat menjalani perawatan di rumah itulah, kondisi kakaknya memburuk, hingga kemudian harus kembali perawatan di rumah sakit, tepatnya pada Rabu (27/5) lalu.

Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat

Saat di rumah sakit, kondisi kakaknya tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. "Di PHC kakak saya gagal napas, sempat dipasang ventilator. Setelah dicek, ternyata detak jantung bayi sudah gak ada," katanya.

"Besoknya, Jumat (29/5), giliran papa dan mama saya yang masuk rumah sakit. Papa tiba-tiba hilang kesadaran dan mengalami diare, sedangkan mama mengalami meriang, batuk, dan sesak napas," ceritanya.

Sehari menjalani perawatan di rumah sakit, ayahnya justru meninggal, pada Sabtu (30/5). "Sempat di-rapid test hasilnya reaktif, tapi belum di-swab, sehingga meninggalnya dengan status PDP," terangnya.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah

(BACA: Beli Dua Peti Jenazah Rp 2,6 Juta, Derita Warga Gubeng yang Kehilangan 4 Anggota Keluarga)

Tak lama setelah ayahnya, giliran kakaknya yang meninggal, tepatnya Minggu (31/5) dini hari. "Meninggalnya pukul 02.00 WIB. Tapi kakak saya sudah sempat menjalani tes swab. Swab test pun keluarga gak tau. Tiba-tiba beberapa hari kemudian mendapat telepon dari puskesmas, kalau hasil swab kakak saya positif," kata D.

"Jadi pas Puskesmas Mojo ngabari kakakku positif, itu petugas sambil minta data semua KK serumah. Katanya mau dijadwalkan swab. Tapi sampai sekarang gak ada rapid test, swab juga secara mandiri," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Gubernur Khofifah: Segera Vaksinasi Booster dan Tetap Prokes saat Berlibur

(BACA: Selamatkan 2 Anggota Keluarga Korban Gubeng yang Tak Tercover Swab, Pemprov Turun Tangan)

Namun duka bagi D tidak berhenti di situ. Dua hari kemudian, Selasa (2/6) sore kemarin, giliran mamanya yang meninggal. Sama seperti papanya, sang mama juga belum sempat dites swab, meski sempat menjalani rapid test dengan hasil reaktif. "Jadwal swab dari pihak rumah sakit sebenarnya tanggal 2, tapi sampai mama meninggal sore hari belum sempat dilakukan swab. Harusnya pada hari itu jadwal swab-nya, sudah bayar administrasi juga," ujarnya.

Terkait musibah yang dialami keluarganya ini, dia meminta agar masyarakat tak mudah menghakimi, serta tidak mudah menyebarkan pesan yang belum tentu kebenarannya. Apalagi, menyangkut kondisi keluarga seseorang. "Saya lagi berduka, tapi malah ada kabar seperti itu, menyebutkan bahwa keluarga saya seluruhnya positif ," pungkasnya. (rev)

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Segera Lakukan Vaksinasi Booster

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO