GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia siap mendukung program Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mempercepat masa tanam padi selama musim tanam kemarau di 6 daerah lumbung pangan nasional di Jatim.
Hal ini sangat penting guna menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di masa pandemi Covid-19. Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Percepatan masa tanam yang diminta Gubernur Khofifah harus didukung kesiapan peralatan pra panen, pendistribusian benih, dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menjelaskan, sebagai upaya mendukung program percepatan tersebut, pihaknya siap memberikan pengawalan komprehensif dengan menjamin ketersediaan stok dan penyaluran pupuk bersubsidi, hingga menghadirkan layanan dan produk pendukung lainnya.
Adapun stok pupuk bersubsidi untuk Provinsi Jatim sampai Kamis (4/6), sebanyak 137.219 ton, atau dua kali lipat dari ketentuan minimum, pemerintah yakni 64.660 ton. Stok ini terdiri dari Urea 28.322 ton, ZA 38.257 ton, SP36 25.992 Ton, NPK Phonska31.522 ton, dan Petroganik 13.126 ton.
"Untuk penyalurannya kami menyesuaikan alokasi pupuk subsidi yang telah ditetapkan dalam SK Dinas Pertanian setempat," ujar Rahmad, Jumat (5/6).
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Penyaluran pupuk tersebut, lanjut Rahmad, dikawal oleh Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Petrokimia Gresik yang tersebar di berbagai kabupaten di Jatim. Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), kelompok tani, hingga aparat berwajib setempat.
"Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu, " jelas Rahmad.
Rahmad meminta kepada seluruh distributor dan kios resmi untuk senantiasa mematuhi seluruh peraturan yang berlaku. Serta tidak terlibat dalam penyelewengan, penimbunan, atau menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih The Best Performer of The Year
Adapun HET pupuk bersubsidi adalah, pupuk Urea Rp 90 ribu per sak (50 kg) atau Rp 1.800 per kg, pupuk NPK Phonska Rp115 ribu per sak (50 kg) atau Rp 2.300 per kg, pupuk organik Petroganik Rp20 ribu per sak (40 kg) atau Rp 500 per kg, pupuk ZA Rp 70 ribu per sak (50 kg) atau Rp1.400 per kg, dan pupuk SP-36 Rp100 ribu per sak (50 kg) atau Rp 2.000 per kg.
"Petrokimia Gresik tidak akan segan untuk memberhentikan kerjasama distribusi jika distributor atau kios resmi terbukti melakukan kesalahan," terangnya.
Terkait pola pemupukan, Rahmad mengimbau petani untuk mengikuti rekomendasi umum pemupukan berimbang 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska atau Phonska Plus, dan 200 kg pupuk Urea. Perpaduan pupuk organik dan anorganik ini, selain menjaga keberlanjutan pertanian, juga terbukti mampu meningkatkan produktivitas 1-2 ton gabah kering panen untuk setiap hektar sawah.
Baca Juga: Menperin RI Apresiasi 2 Rintek Petrokimia Gresik
"Pemupukan berimbang ini juga sebagai solusi atas pemakaian pupuk yang cenderung berlebih oleh petani. Sehingga alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas dapat lebih efektif dan efisien," ujar Rahmad.
Selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi, lanjut Rahmad, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non-subsidi. Langkah ini adalah solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Selain pemupukan, Petrokimia Gresik juga menyediakan produk pengendalian hama bagipetani melalui anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik).
Dengan pemupukan berimbang dan kawalan pengendalian hama yang tepat, maka produktivitas padi diharapkan meningkat. Dan yang tak kalah penting, Petrokimia Gresik juga memiliki layanan mobil uji tanah bagi petani untuk mengetahui kondisi tanah pertanian di masing-masing daerah sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat.
Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin
"Petani cukup membawa sampel tanah ke petugas mobil uji tanah. Gratis. Petani bisa menanyakan keberadaan mobil uji tanah melalui SPDP atau kios dan distributor kami," ujar Rahmad.
Rahmad mengungkapkan, bahwa berbagai pelayanan di atas adalah bentuk nyata dukungan Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri untuk pertanian berkelanjutan.
"Semoga berbagai upaya solutif Petrokimia Gresik dapat mendukung program percepatanmusim tanam Gubernur Jatim sehingga dapat menjaga stok pangan nasional di tengah pandemik," pungkas Rahmad. (hud/ns)
Baca Juga: PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News