Adu Kuat Qosim dan Yani Berebut Rekom DPP PKB, Siapa Menang, Siapa Kalah? Ini Kalkulasinya

Adu Kuat Qosim dan Yani Berebut Rekom DPP PKB, Siapa Menang, Siapa Kalah? Ini Kalkulasinya Qosim (kiri) dan Yani yang akan bertarung pada Pilbup Gresik 2020. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Keluarnya rekom PKB tampaknya bakal jadi hal yang paling ditunggu-tunggu dalam perhelatan . Termasuk parpol lain, sebelumnya juga menyatakan masih menunggu terbitnya rekom PKB sebelum menentukan arah dukungan kepada bakal calon yang diusung.

Saat ini ada dua kader PKB yang paling berpeluang mendapatkan rekom dari DPP, yakni Moh. Qosim (Ketua ), dan Fandi Akhmad Yani (Ketua DPRD Gresik).

Baca Juga: PKB Tunjuk Syahrul Jadi Ketua DPRD Gresik, Tinggal SK PDIP yang Belum Turun

Dengan 13 kursi (lebih 20 persen) di DPRD Gresik, PKB merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon sendiri dalam pilkada kali ini. 

Penelusuran BANGSAONLINE.com, baik kubu Qosim maupun Yani sama-sama yakin bakal mendapatkan rekom dari DPP PKB. Keduanya juga sama-sama punya keunggulan dan prestasi, sehingga sangat layak diusung sebagai calon bupati di Pilkada Gresik 2020.

Moh. Qosim adalah Wakil Bupati Gresik. Sebagai pria Ketua , ia juga dinilai sukses membawa PKB kembali moncer di Gresik. Parameternya, pada Pemilu legislatif (Pileg) 2019 lalu, PKB berhasil berhasil meraih 13 kursi, dari Pileg sebelumnya 8 kursi. Dengan raihan kursi terbanyak, PKB bisa mengantarkan kadernya, yakni Fandi Akhmad Yani duduk menjadi Ketua DPRD Gresik.

Baca Juga: Pilkada Gresik Dipastikan Calon Tunggal, Pasangan Yani-Alif Daftar ke KPU

Sementara Fandi Akhmad Yani, juga dinilai berpeluang mendapatkan rekom dari PKB, karena kabarnya ia bakal menggandeng Aminatun Habibah sebagai calon wakil bupati di . Aminatun Habibah merupakan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Qomarudin, Kecamatan Bungah yang konon, merupakan representasi para kiai di Kabupaten Gresik dan sejumlah tokoh PKB dan NU. Lantas, bagaimana tanggapan para tokoh PKB?

Mantan Bendahara DPC , H. M. Khozin Ma'sum, melihat perebutan rekom DPP PKB dalam pilbup kali ini tak jauh berbeda dengan kondisi pada Pilbup Gresik 2015. Kala itu, ada 2 pasangan calon yang juga dinilai sebagai representasi NU, yakni pasangan Husnul Khuluq-Ahmad Ruba'i (Berkah), dan Sambari Halim Radianto-Moh. Qosim (SQ).

"Fakta yang terjadi, rekom kena pasangan SQ," ungkap Khozin kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (20/6).

Baca Juga: Pilkada Gresik 2024, Warga NU Minta PKB Usung Syahrul-Aminatun

Menurut Pendiri Relawan Gerakan Sosial (RGS) Indonesia ini, fenomena tersebut juga akan terulang di . Dua calon bupati memperebutkan rekom DPP PKB. Antara Qosim, atau Yani.

"Sebagai salah satu tokoh PKB, setelah melihat hirarki dan torehan prestasi Qosim dan Yani di PKB selama ini, juga sebagai Pendiri RGS Indonesia yang sejak awal menjagokan Qosim, saya optimis rekom DPP PKB akan jatuh ke Qosim. Namun, ini hanya kalkulasi saya sebagai orang awam. Faktanya nanti seperti apa, ya ditunggu saja," terangnya.

Khozin menyatakan, dirinya merupakan salah satu pelaku sejarah yang ikut mengantarkan SQ mendapatkan rekom DPP PKB di Pilbup 2015 silam. "Waktu itu saya adalah salah satu pelaku sejarah, sehingga SQ dapat rekom DPP PKB," ungkapnya.

Baca Juga: Pilkada Gresik 2024, Syahrul Belum Putuskan Bacawabup yang akan Digandeng

Khozin menegaskan, bahwa RGS Indonesia sejak awal menjagokan Qosim sebagai calon bupati. Bahkan, RGS telah menggelar deklarasi duet Qosim-Ahmad Nurhamim (Anha) di Batu, Jawa Timur, pada awal tahun 2020.

Sementara Sekretaris DPC , Imron Rusyadi mengaku belum bisa membeberkan kapan rekom DPP PKB untuk cabup dan cawabup Gresik turun. Hanya, Imron menegaskan bahwa partainya sudah sepakat mengajukan pasangan Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) ke DPP PKB dan telah disetujui Desk Pilkada.

Menurut Imron, pengajuan nama Qosim-Alif sudah sesuai mekanisme partai, yakni melalui musyawarah cabang (Muspimcab) pada Maret 2020.

Baca Juga: Dukungan Masyarakat untuk Syahrul di Pilkada Gresik Melonjak, Efek Kabar Alif Gandeng Gus Yani?

"Saat ini, kami tinggal menunggu turunnya rekom. Biarkan publik menilai calon yang bakal kami usung. Publik punya standar persepsi, yang lain monggo saja tergantung keyakinan masing-masing," ujar Imron, Sabtu (20/6).

Ia menambahkan, bahwa turunnya rekom PKB kemungkinan juga masih menunggu turunnya rekom Golkar, Gerindra, dan PDIP.

" juga tengah menunggu hasil survei internal untuk menakar elektabilitas dan popularitas calon. Survei internal kami rilis pertengahan Juli," pungkas dia. (hud/ns)

Baca Juga: Markasim Halim Digadang Jadi Salah Satu Kandidat Pendamping Syahrul Munir di Pilkada Gresik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO