SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meninjau protokol kesehatan yang telah diterapkan di Pasar Genteng Baru dan Kampung Tangguh Genteng Candirejo Surabaya, Kamis (25/6/2020).
Sebelum Menko PMK datang, Wali Kota Risma tampaknya sudah bersiap menyambut di depan Pasar Genteng Baru. Dengan menggunakan masker, face shield lengkap dengan sarung tangan, ia bersiap menyambut kedatangan pejabat utama di Kementerian Koordinator PMK itu.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Tak berselang lama, Menko PMK akhirnya datang. Risma yang sudah bersiap itu, langsung menyambut kedatangannya dan mengarahkan ke stan di dalam Pasar Genteng Baru itu. Mulai stan pedagang camilan, ikan kering, hingga pedagang ikan basah, tak luput dari tinjauannya. Bahkan, dalam tinjauannya itu, Risma bersama Muhadjir juga sempat beberapa kali mengobrol bersama sejumlah pedagang di dalam pasar.
Muhadjir mengaku sangat mengapresiasi kebijakan Pemkot Surabaya dalam mencegah penyebaran Covid-19, dengan tetap menjaga stabilitas roda perekonomian masyarakatnya itu.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Pasar Genteng Baru adalah salah satu pasar yang dijadikan Pemkot Surabaya untuk pelayanan pasar tradisional yang sudah mulai menerapkan protokol kesehatan,” kata Muhadjir di sela tinjauannya.
Menurut dia, salah satu kesulitan di Pasar Tradisional itu terutama adalah saling jaga jarak atau physical distancing-nya, baik antara penjual dan pembeli. Salah satunya adalah Pasar Genteng Baru Surabaya yang selalu ramai dikunjungi para pembeli.
“Kalau yang protokol dasar, seperti hand sanitizer, cuci tangan sebelum masuk, dan pakai masker itu sudah dipatuhi. Dan itu sudah bagus tinggal meningkatkan yang lain,” ujar Muhadjir.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Meski begitu, Muhadjir sangat mengapresiasi upaya Wali Kota Risma dengan membentuk berbagai sektor tangguh di Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti Kampung Tangguh, Pasar Tangguh, Mal Tangguh, hingga Rumah Ibadah Tangguh.
“Jadi, kuncinya sebetulnya adalah kepatuhan masyarakat. Tadi perjalanan saya dari bandara ke sini, sudah banyak warga yang mematuhi menggunakan masker,” ungkapnya.
Namun demikian, ia kembali mengingatkan kepada warga Surabaya agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi selama ini pemerintah pusat sangat menaruh perhatian untuk Jawa Timur dan khususnya Surabaya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Jadi, kalau kita ingin Surabaya (Covid-19) ini segera turun, warga Surabaya tidak menunggu diingatkan, diawasi oleh aparat, tapi dengan kesadaran sendiri. Mari kita mengawasi diri kita sendiri-sendiri,” pungkas Muhadjir.
Sekitar 15 menit berada di dalam pasar, rombongan Menko PMK bersama Wali Kota Surabaya ini pun kemudian berjalan kaki menuju salah satu Kampung Tangguh yang berada di sisi barat pasar itu. Menko PMK tampak terkejut dengan protokol kesehatan yang ada di kampung itu. Pasalnya, sebelum masuk, mereka harus melewati pemeriksaan protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Sebelumnya, kedatangan kedua tokoh tersebut rupanya membuat para pedagang dan pembeli di lantai satu maupun lantai dua pasar begitu antusias untuk mengabadikannya dengan ponsel kamera. Bahkan, mereka satu-persatu terlihat keluar dari stan dagangannya.
Tak ingin para pedagang dan pembeli itu bergerombol, Wali Kota Risma langsung mengimbau mereka agar tetap menjaga jarak atau menerapkan physical distancing. Dengan menggunakan megaphone, ia mengarahkan mereka agar kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
“Ayo tetap jaga jarak, jangan bergerombol, balik-balik nang stan e (ayo kembali-kembali ke stan),” kata Risma saat mengarahkan para pedagang agar kembali bekerja. (ian/zar)
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News