SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KH. Fahmi Amrullah Hadzik minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) tidak mengulangi kebiasaannya sujud ke kaki manusia. “Tidak sepantasnya seseorang bersujud di kaki orang lain dengan alasan apapun,” tegas Gus Fahmi - panggilan akrab KH. Fahmi Amrullah Hadzik - kepada BANGSAONLINE.com, Senin (29/6/2020) malam.
Kepala Pondok Putri Tebuireng Jombang Jawa Timur itu menegaskan bahwa manusia sujud kepada sesama manusia hukumnya haram, bahkan dosa besar, jika dimaksudkan penghormatan.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
“Sedangkan kalau dimaksudkan untuk menyembah (manusia) malah syirik,” tegas Gus Fahmi. Syirik adalah menyekutukan Tuhan yang sangat dilarang dalam agama Islam.
Gus Fahmi lalu memberi contoh sikap tegas Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan Pesantren Tebuireng, yang juga pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
(Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sujud di kaki dr Sudarsono. foto: ist)
“Hadrassyaikh saja melarang bangsa Indonesia melakukan seikerei pada zaman Jepang karena menyerupai ruku’ dalam salat. Bisa mengarah kepada kesyirikan,” kata Gus Fahmi. Seikerei adalah penghormatan kepada dewa matahari yang dilakukan penjajah Jepang dengan cara membungkukkan badan mengarah pada matahari terbit.
Gus Fahmi lalu mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW. “Sabda Rasulullah SAW, seandainya sujud kepada makhluk itu boleh, niscaya aku perintahkan seorang istri besujud kepada suaminya,” kata Gus Fahmi.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Karena itu Gus Fahmi minta Bu Risma menghentikan kebiasaan sujud di kaki manusia karena dilarang agama Islam. “Semoga Bu Risma tidak mengulangi hal-hal seperti itu dan semoga itu hanya spontanitas beliau,” harap cucu Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu.
Seperti diberitakan, kini viral video Risma sujud di kaki dokter Sudarsono. Ia bersujud dan menangis di hadapan sejumlah dokter, saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota, Senin (29/6/2020).
Peristiwa itu bermula dari keluhan dokter Sudarsono, yang merupakan Ketua Tim Pinere (Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging) RSUD dr. Soetomo Surabaya, tentang membeludaknya RS karena pasien covid-19.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
(Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sujud di kaki dr Sudarsono. foto: ist)
Dokter tersebut menyatakan, salah satu penyebab membeludaknya rumah sakit karena banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Risma sontak mendekati dokter tersebut dan bersujud di kakinya. Sambil tersedu Risma menyatakan bahwa pihak Pemkot Surabaya tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RS dr. Soetomo, yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jawa Timur.
"Kami tidak bisa masuk Rumah Sakit dr. Soetomo pak, kami bisa kalau rumah sakit yang lain. Kalau Bapak nyalahkan kami, kami enggak terima, kami tidak bisa masuk di sana," ujar Risma yang mengungkapkan kekesalannya di hadapan dokter.
Usai dibujuk sejumlah orang yang hadir, Risma kembali berdiri dan melanjutkan audiensi. dr. Sudarsono pun melanjutkan permohonannya kepada Pemkot Surabaya agar bisa melakukan mediasi untuk mencari solusi terkait penanganan Covid-19 di RS dr. Soetomo.
Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang dan Dijual ke Hidung Belang Protes ke Polisi
Risma bukan kali ini
saja sujud di kaki manusia. Sebelumnya saat acara pertemuan dengan para takmir
masjid pasca-teror bom di Surabaya tahun 2018, Risma juga mencium kaki salah
satu takmir sambil menangis. Peristiwa itu terjadi saat Muhammad Tohir, salah
satu takmir masjid, protes tulisan di undangan acara tersebut. "Apa ada
yang salah dengan kami sehingga para takmir perlu dibina," kata Muhammad
Tohir. Risma lalu meminta maaf turun menghampiri tempat duduk salah satu takmir
itu. "Saya minta maaf karena undangan itu mendadak. Situasi Surabaya
seperti ini. Tadi saya juga kumpulkan semua kepala sekolah," ucap Risma.
Begitu juga saat acara dengan Grup Astra Surabaya. "Kalau boleh saya diberikan kesempatan, saya akan sujud di depan bapak atau ibu sekalian, karena saya terima kasih sekali. Kaki saya tidak kuat,” kata Wali Kota Risma di sela-sela membacakan sambutan, Kamis (2/1/2020). Ia pun langsung sujud. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News