GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik dibuat kelimpungan menghadapi kenaikan jumlah pasien virus Covid-19. Sebab, 18 rumah sakit (RS) rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk merawat pasien Covid-19 sudah penuh.
Akibatnya, sejumlah pasien positif Covid-19 terpaksa dilakukan isolasi di rumah. Tentu hal ini sebelumnya harus seizin tetangga kanan kiri, RT, RW, dan kepala desa (Kades) setempat.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gresik, Moh. Qosim saat jumpa pers dengan wartawan di kantor pemkab, didampingi Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi, Kamis (2/7) pagi.
"Dari 18 RS rujukan pasien Covid-19, semua sudah full, overload, penuh. Makanya, saat ini pemerintah kesulitan tempat penampungan, untuk isolasi, dan perawatan," ujar wabup.
Menurut Wabup, Pemkab Gresik sebenarnya sudah melakukan antisipasi terhadap lonjakan pasien Covid-19. Yakni dengan menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) di Desa Segoromadu Kecamatan Kebomas sebagai ruang isolasi, observasi, dan rehabilitasi. Namun, saat ini masih proses penyiapan ruang dan sarana pendukung.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Jadi, nanti pasien Covid-19 yang swab-nya sudah keluar sekali ditampung dulu di Gejos sampai dinyatakan sembuh betul, biar gak di RS. Begitu juga warga harus isolasi karena hasil rapid test reaktif atau swab pertama keluar positif," ungkapnya.
Sementara hingga Rabu (1/6) petang, tercatat total positif Covid-19 di Gresik sebanyak 713 orang. Rinciannya 72 orang meninggal dunia, 84 orang sembuh, dan 557 orang dalam perawatan.
Dari jumlah pasien positif Covid-19 tersebut, 27 orang di antaranya merupakan ASN yang bertugas di RSUD, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kecamatan, dan sejumlah OPD lain.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Di RSUD Ibnu Sina misalnya, saat ini ada 15 pegawai yang positif Covid-19. Di antaranya 4 dokter spesialis, dan perawat. Semua saat ini tengah menjalani isolasi dan perawatan. Makanya, kami butuh langkah cepat untuk menanganinya," terangnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News