SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiga Pilar Kecamatan Tandes, Kota Surabaya rupanya memiliki cara tersendiri dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Mereka pun saling bersinergi dan mendukung antarjajaran kecamatan, polsek, koramil, dan puskesmas dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Meski Kecamatan Tandes yang berada di Surabaya Barat itu memiliki wilayah yang luas, tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab, para pemimpin di wilayah ini memiliki cara-cara yang masif dan efektif untuk menekan dan memutus mata rantai virus ini.
Baca Juga: Korban Begal Perempuan di Surabaya Tewas
Camat Tandes Surabaya, Dodot Wahluyo mengatakan, komunikasi tiga pilar bersama puskesmas menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya, ketika memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Kita membentuk kampung tangguh dari enam kelurahan itu jumlahnya ada 51 RW dan SK-nya sudah semua. Nah, setiap harinya lurah bersama tiga pilar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga rutin mengunjungi kampung tangguh,” ujar Dodot, Kamis (2/7/2020).
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Di samping itu, lanjut Dodot, setiap pagi pihaknya bersama jajaran juga melakukan monitoring ke kampung-kampung, pasar, dan tempat keramaian untuk melakukan pengecekan protokol kesehatan. Seperti di pasar itu apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing, dan penggunaan masker.
“Mereka keliling kampung tangguh itu tidak hanya waktu pagi hari, tapi saat malam juga berkeliling untuk mengunjungi mana RW yang belum maksimal penerapan protokol kesehatan itu didatangi,” terangnya.
Selama ini, pihaknya menyatakan, selalu mengedepankan cara berkomunikasi saat memberikan pemahaman kepada satgas di kampung tangguh tentang protokol kesehatan. Nah, selanjutnya masing-masing satgas atau perangkat RT/RW setempat itu kemudian meneruskan kepada warganya. Misalnya, memberikan pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang memalukan., sehingga ketika ada orang yang terpapar, warga tidak mengucilkan malah saling men-support.
Baca Juga: 13 Orang Kecolongan HP saat Nonton Kirab Maskot KPU Jatim
“Kita kasih pemahaman dulu kepada warga, kita kasih arahan, yang terpenting itu kuncinya. Kita tiga pilar setiap seminggu sekali selalu evaluasi kegiatan termasuk bersama dua kepala puskesmas,” ungkap dia.
Menurut dia, sebetulnya semua wilayah di Surabaya menerapkan hal yang sama terkait protokol kesehatan. Hanya saja tinggal kreativitas masing-masing wilayah itu agar bagaimana upaya-upaya yang dilakukan itu bisa masif dan efektif. Namun begitu, ia selalu menekankan kepada jajarannya agar ketika terjun ke lapangan tak lupa mengutamakan keamanan dan keselamatan diri.
Bahkan, ia mengaku, tak jarang ketika ada permasalahan yang menyangkut kasus Covid-19, tiga pilar ini terjun langsung bersama kepala puskesmas ke lapangan. Ia mencontohkan, dahulu ada warga yang dinyatakan hasil rapid test reaktif, namun warga itu enggan untuk isolasi di hotel meski kondisi rumahnya kurang layak.
Baca Juga: Viral Tawuran Antarpelajar di Surabaya, Polisi Tidak Tahu
“Akhirnya saya turun didampingi kepala puskesmas, saya kasih pemahaman ke suaminya dan dia akhirnya bisa kita bawa isolasi ke hotel. Intinya selama kita bisa menguwongkan (menghargai) orang, kita datangi ke rumahnya, Insya Allah tidak ada masalah,” tuturnya.
Namun, bagi dia, kunci utama dalam memutus mata rantai Covid-19 adalah bagaimana bisa memberikan pemahaman kepada warga agar sadar diri, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kuncinya balik lagi semuanya di situ, dan kita selalu turun bersama tiga pilar rutin melakukan evaluasi,” katanya.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
Sementara itu, Kapolsek Tandes Surabaya, Kompol Ricky Tri Dharma menyatakan, meski baru menjabat sekitar tiga bulan, selama ini komunikasi yang terjalin antara tiga pilar bersama pihak puskesmas selalu berjalan baik. Khususnya ketika menangani kasus Covid-19. Bahkan, sebelum terbentuk kampung tangguh, jajaran kecamatan, polsek, koramil, dan puskesmas selalu duduk bersama untuk menyamakan persepsi sebelum melangkah.
“Alhamdulillah, begitu saya masuk sampai sekarang sudah kayak keluarga. Kita prinsipnya bangun komunikasi dulu, kalau sudah terbuka dan saling percaya akhirnya tidak salah penanganannya. Contohnya kegiatan rutin patroli kita setiap pagi dan malam. Kita saling melengkapi dari kekuatan masing-masing,” kata Kompol Ricky.
Hal yang sama juga disampaikan Danramil Tandes Surabaya, Mayor Inf. Suwadi. Ia menyampaikan bahwa tiga pilar Kecamatan Tandes selalu bersinergi dalam setiap kegiatan kewilayahan dalam berbagai hal. Salah satunya kegiatan patroli ke tempat-tempat keramaian, baik saat siang maupun malam hari.
Baca Juga: Keluarga Korban Tenggelam di Kenjeran Tolak Autopsi, Polisi Ngaku Kesulitan
"Sasarannya mulai kampung tangguh, pasar, warkop (warung kopi), dan tempat keramaian lainnya untuk memberikan imbauan agar masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat," kata Mayor Inf. Suwadi. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News