Begini Kiat Tiga Pilar di Tandes Turunkan Kasus Covid-19

Begini Kiat Tiga Pilar di Tandes Turunkan Kasus Covid-19 Salah satu posko kampung tangguh yang ada di Kecamatan Tandes.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiga Pilar Kecamatan , Kota rupanya memiliki cara tersendiri dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Mereka pun saling bersinergi dan mendukung antarjajaran kecamatan, polsek, koramil, dan puskesmas dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19.

Meski Kecamatan yang berada di Barat itu memiliki wilayah yang luas, tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab, para pemimpin di wilayah ini memiliki cara-cara yang masif dan efektif untuk menekan dan memutus mata rantai virus ini.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Camat , Dodot Wahluyo mengatakan, komunikasi tiga pilar bersama puskesmas menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya, ketika memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

“Kita membentuk dari enam kelurahan itu jumlahnya ada 51 RW dan SK-nya sudah semua. Nah, setiap harinya lurah bersama tiga pilar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga rutin mengunjungi ,” ujar Dodot, Kamis (2/7/2020).

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Di samping itu, lanjut Dodot, setiap pagi pihaknya bersama jajaran juga melakukan monitoring ke kampung-kampung, pasar, dan tempat keramaian untuk melakukan pengecekan protokol kesehatan. Seperti di pasar itu apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing, dan penggunaan masker.

“Mereka keliling itu tidak hanya waktu pagi hari, tapi saat malam juga berkeliling untuk mengunjungi mana RW yang belum maksimal penerapan protokol kesehatan itu didatangi,” terangnya.

Selama ini, pihaknya menyatakan, selalu mengedepankan cara berkomunikasi saat memberikan pemahaman kepada satgas di tentang protokol kesehatan. Nah, selanjutnya masing-masing satgas atau perangkat RT/RW setempat itu kemudian meneruskan kepada warganya. Misalnya, memberikan pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang memalukan., sehingga ketika ada orang yang terpapar, warga tidak mengucilkan malah saling men-support.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

“Kita kasih pemahaman dulu kepada warga, kita kasih arahan, yang terpenting itu kuncinya. Kita tiga pilar setiap seminggu sekali selalu evaluasi kegiatan termasuk bersama dua kepala puskesmas,” ungkap dia.

Menurut dia, sebetulnya semua wilayah di menerapkan hal yang sama terkait protokol kesehatan. Hanya saja tinggal kreativitas masing-masing wilayah itu agar bagaimana upaya-upaya yang dilakukan itu bisa masif dan efektif. Namun begitu, ia selalu menekankan kepada jajarannya agar ketika terjun ke lapangan tak lupa mengutamakan keamanan dan keselamatan diri.

Bahkan, ia mengaku, tak jarang ketika ada permasalahan yang menyangkut kasus Covid-19, tiga pilar ini terjun langsung bersama kepala puskesmas ke lapangan. Ia mencontohkan, dahulu ada warga yang dinyatakan hasil rapid test reaktif, namun warga itu enggan untuk isolasi di hotel meski kondisi rumahnya kurang layak.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

“Akhirnya saya turun didampingi kepala puskesmas, saya kasih pemahaman ke suaminya dan dia akhirnya bisa kita bawa isolasi ke hotel. Intinya selama kita bisa menguwongkan (menghargai) orang, kita datangi ke rumahnya, Insya Allah tidak ada masalah,” tuturnya.

Namun, bagi dia, kunci utama dalam memutus mata rantai Covid-19 adalah bagaimana bisa memberikan pemahaman kepada warga agar sadar diri, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kuncinya balik lagi semuanya di situ, dan kita selalu turun bersama tiga pilar rutin melakukan evaluasi,” katanya.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Sementara itu, Kapolsek , Kompol Ricky Tri Dharma menyatakan, meski baru menjabat sekitar tiga bulan, selama ini komunikasi yang terjalin antara tiga pilar bersama pihak puskesmas selalu berjalan baik. Khususnya ketika menangani kasus Covid-19. Bahkan, sebelum terbentuk , jajaran kecamatan, polsek, koramil, dan puskesmas selalu duduk bersama untuk menyamakan persepsi sebelum melangkah.

“Alhamdulillah, begitu saya masuk sampai sekarang sudah kayak keluarga. Kita prinsipnya bangun komunikasi dulu, kalau sudah terbuka dan saling percaya akhirnya tidak salah penanganannya. Contohnya kegiatan rutin patroli kita setiap pagi dan malam. Kita saling melengkapi dari kekuatan masing-masing,” kata Kompol Ricky.

Hal yang sama juga disampaikan Danramil , Mayor Inf. Suwadi. Ia menyampaikan bahwa tiga pilar Kecamatan selalu bersinergi dalam setiap kegiatan kewilayahan dalam berbagai hal. Salah satunya kegiatan patroli ke tempat-tempat keramaian, baik saat siang maupun malam hari.

Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah

"Sasarannya mulai , pasar, warkop (warung kopi), dan tempat keramaian lainnya untuk memberikan imbauan agar masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat," kata Mayor Inf. Suwadi. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO