Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Gugus Tugas Covid-19 Siapkan Edukasi

Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Gugus Tugas Covid-19 Siapkan Edukasi Suasana rapid test dan swab test di Desa Mojorejo.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga RW 06 Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, menolak di-rapid test dan di-swab oleh Gugus Tugas Covid-19. Meski ada penolakan dari sebagian warga, Pemerintah tidak tinggal diam. Pemkot Batu menyiapkan edukasi kepada warga, tentang arti pentingnya rapid test dan swab test.

Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana mengatakan dengan adanya warga yang tidak hadir saat diundang rapid test, Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo, Pemerintah Desa Mojorejo, dan Puskesmas akan melakukan edukasi dan pemahaman kepada warga.

Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu

“Karena tidak datang, bisa juga alasan karena tidak mengerti dan memahami pentingnya dan kegunaan rapid test dan swab. Kita siapkan solusi, yaitu memberikan pendidikan dan pemahaman pada mereka, akan kita undang ulang,” jelas Camat Junrejo ini.

Arief mengungkapkan, swab test massal di Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo dilakukan karena berdasarkan penelusuran (tracking), ditemukan beberapa kasus positif Covid-19. Di Desa Mojorejo yang terkonfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 11 orang, sembuh 2 orang, dan meninggal 2 orang.

Menurutnya, kegiatan tes massal ini adalah bagian dari fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), di mana setelah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL), Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo fokus melakukan penelusuran di wilayah yang lebih kecil yang berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan

"Jadi setelah PSBL, kewaspadaan kita tidak turun, malah dinaikkan. Dan ini untuk memastikan, kita memutuskan untuk menggelar swab test massal agar jika terdapat kasus positif tambahan dapat segera langsung ditangani,” kata Arief.

Pelaksanaan swab test akan dilakukan selama satu hari. Hasilnya sendiri akan diketahui dengan cepat, karena saat ini kapasitas pemeriksaan swab atau rapid test di Desa Mojorejo telah mencapai 253 per hari, pada Kamis (9/7).

“Pelaksanaan karantina mandiri atau PSBL di kampung itu merupakan contoh yang baik. Dengan karantina, penyebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan,” jelasnya.

Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19, jumlah warga yang mengikuti swab/rapid test masih sedikit, 253 orang. Khusus di RW 06 RT 15, yang diundang 115 orang, yang tidak hadir 39 orang. Rinciannya swab test 7 orang, rapid test 76 orang.

Kemudian di RT 14, swab test 7 orang, rapid test 30 orang, dari total jumlah yang diundang 54 orang. Sementara di RT 16 yang di-swab test 14 orang, rapid test 67 orang, dari jumlah yang diundang 121 orang.

Sebelumnya, warga di RW 06 di Desa Mojorejo telah menjalani karantina mandiri sejak 6 Juli 2020. Karantina dilakukan setelah terdapat beberapa kasus positif Covid-19 yang tertular dari pasien positif sebelumnya di kampung itu. Namun selama masa karantina, pasien positif justru bertambah kembali.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Perbaikan Stadion Brantas dan GOR Gajah Mada

Sementara itu salah seorang warga RW 06 RT 13 Desa Mojorejo mengaku memahami jika dilakukannya rapid test dan swab test oleh Gugus Tugas Covid-19 bertujuan mencegah penyebaran virus corona.

“Di RT sini meski tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, ada 11 warga berinisitif mendaftar ikut test Covid-19. Agar mereka tahu apakah mereka reaktif apa tidak. Tujuan Pemkot Batu itu saya kira baik,” ungkapnya. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO