Tiba-tiba Jokowi Copot Kapolri Jenderal Sutarman

Tiba-tiba Jokowi Copot Kapolri Jenderal Sutarman Kapolri Jenderal Sutarman yang kini sudah dicopot oleh Presiden Jokowi. Foto: tempo.co.id

BangsaOnline-Di tengah ramainya pergantian calon Kapolri tiba-tiba Korps Bhayangkara melakukan mutasi di kalangan jenderal bintang tiga. Sebelumnya, Kalemdikpol Komjen didapuk menjadi Kapolri atas penunjukan Presiden Joko Widodo () dan persetujuan DPR.

Kini, tiba-tiba Kapolri Jenderal Sutarman dinon-aktifkan oleh . Hingga saat ini pula, pelantikan Komjen masih belum jelas.

Untuk sementara, Wa Komjen Badrodin Haiti ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri. Selain itu, Kabareskrim Komjen Suhardi Alius dicopot jabatannya dan dipindahkan ke Lemhannas. Suhardi dicopot lantaran disebut-sebut memberikan data kepada KPK terkait kasus rekening gendut .

Untuk mengisi Kabareskrim ditunjuklah Irjen Budi Waseso. Budi Waseso merupakan Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti).

Melihat rotasi tersebut, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai mutasi kali ini sangat aneh. Pasalnya, tidak ada jabatan kosong di pimpinan Polri yang membuat harus ada mutasi antar Komjen.

"Biasanya ini urusan rumah tangga mereka, tetapi ini aneh. Saya menduga ini bukan mutasi dari internal Polri melainkan permintaan pihak luar," kata Bambang saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (16/1).

Selain itu, dia menilai Sutarman tidak mengetahui mengenai mutasi-mutasi saat ini. "Ini masih ada rentetan dengan masalah disetujui DPR. Tetapi kita tidak tahu kan dilantik atau tidak," ucapnya.

Kondisi saat ini, menurut dia, mengingatkan kembali saat tahun 2001. Kapolri saat itu, Jenderal Suroyo Bimantoro menjadi pimpinan Korps Bhayangkara yang ditunjuk Presiden ketiga Abdurrahman Wahid. Pada tanggal 21 Juli 2001 Presiden Abdurrahman Wahid memberhentikan Suroyo Bimantoro sebagai Kapolri karena telah diangkat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dan Melantik Wa Letnan Jenderal (Pol) Chairuddin Ismail sebagai penggantinya.

"Saat itu terjadi pertentangan. Semoga ini tidak terulang," katanya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan Jenderal Sutarman sudah non-aktif dari jabatannya sebagai Kapolri. Penonaktifan ini terjadi setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meloloskan Komisaris Jenderal Pol sebagai penggantinya.

"Otomatis kalau sudah terbentuk (Kapolri) yang baru, yang lama kan non-aktif, kan begitu," ujar Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/1).

Dia menjelaskan, persetujuan DPR untuk menjadikan Komjen Budi sebagai Kapolri secara otomatis membuat jabatan tersebut kosong untuk sementara. Dengan demikian, jabatan itu bakal diisi sementara oleh Pelaksana Tugas (Plt) atas sepengetahuan presiden.

"DPR memberhentikan Jenderal Sutarman dan menyetujui ini sebagai Kapolri terpilih kan, meski dilantik kapan enggak tahu," tandasnya.

Sebelumnya, Wa Komisaris Jenderal Badrodin Haiti diisukan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri. Informasi itu beredar setelah Kapolri Jenderal Sutarman, Wa Komjen Badrodin Haiti dan Komjen menemui Presiden di Istana tadi pagi.

Pengangkatan Plt Kapolri perlu dilakukan karena DPR sudah menyetujui sebagai calon Kapolri. Namun belum dilantik .

Dalam situasi seperti ini Jenderal Sutarman tak bisa lagi mengeluarkan keputusan strategis. Maka Badrodin akan menjabat Pelaksana Tugas Kapolri sampai melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO