KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Forkopimda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri menggelar rapat koordinasi di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Selasa (21/7).
Dalam rapat koordinasi ini Wali Kota Kediri menyampaikan dua poin penting terkait pelaksanaan Salat Idul Adha dan Kurban. Pertama, Salat Idul Adha boleh dilakukan dengan protokol kesehatan namun dianjurkan untuk salat di rumah.
BACA JUGA:
- Halal Bihalal dengan Pegawai Lingkup Kecamatan Pesantren, Pj Wali Kota Kediri Beri Pelbagai Arahan
- Persiapkan Penilaian Kinerja, Pemkot Kediri Review Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
- Zanariah Halal Bihalal dengan Pegawai di Kecamatan Kota dan BPPKAD Kota Kediri
- 263 Calon PPPK Teken Perjanjian Kerja, Pemkot Kediri Ingin Dedikasi dan Kinerja Lebih Baik
“Terkait Idul Adha ini, Kami sebagai Pemerintah menyampaikan bahwasannya kami tidak melarang yang mau salat. Tapi sebaiknya salat di rumah. Kalau mau salat dilakukan dengan protokol kesehatan supaya kita bisa saling menjaga. Kalau bisa tempat mengadakan Salat Idul Adha cari tempat dengan sirkulasi udara yang bagus,” ujar Wali Kota Kediri.
Kedua, lanjut wali kota, kurban dilakukan dengan protokol kesehatan dan tidak dihabiskan setelah Salat Idul Adha, tetapi bisa dilakukan sampai Hari Tasyrik berakhir. “Ini semua agar tidak berjubel. Bisa juga dengan menggunakan kupon. Kalau bisa, ya diantarkan ke rumah masing-masing,” ungkap wali kota yang akrab disapa Mas Abu ini. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News