PDAM Kabupaten Probolinggo Tunggak Utang 20 M, PDAM: Kita Belum Bisa Bayar

PROBOLINGGO (BangsaOnline) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo benar-benar membuat kejutan. Bayangkan saja, Perusahaan milik Pemkab Probolinggo ini memiliki hutang mencapai 20 Milyar.

Ironisnya lagi, hingga saat ini perusahaan yang tiap tahun selalu mendapat tambahan dana dari Pemerintah Daerah itu belum mampu menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah menjadi kesepakatan dengan dewan.

Baca Juga: Tak Punya Payung Hukum, PDAM Probolinggo Sulit Tindak Pelanggan Nakal

Penyebabnya, perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian air bersih itu masih menanggung hutang masa lalu saat pembangunan SPAM (Sistem Penyedia Air Bersih) tahun 1991. Pada saat itu, seluruh PDAM mendapat pinjaman dana dari bank dunia. Dan PDAM Kabupaten Probolinggo mendapat pinjaman Rp 2 miliar.

Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Bambang Lasmono mengatakan, saat itu utang tersebut mencapai Rp 20 miliar per 31 Desember 2014 karena pokok dan bunganya belum bisa dibayar.

Salah satu penyebabnya, karena perusahaan yang mayoritas sahamnya milik pemkab itu tidak mampu membayar.

"Beban operasional perusahaan besar. Tapi kami terus berupaya," dalihnya, Minggu (18/1).

Baca Juga: PDAM Kota Probolinggo Gratiskan 400 Pelanggan Terdampak Covid-19

Salah satunya beban listrik pompa di 13 unit PDAM masih bergantung pada mesin pompa. Mesin pompa itu sendiri bergantung pada saluran listrik milik PDAM. Setiap bulan, PDAM membayar beban listrik sebesar Rp 600 juta.

Bambang sendiri berupaya menyiasati beban listrik itu dengan mengubah pompa air kepada sistem gravitasi yang menggunakan angin. Dengan sistem itu, air dari sumber mata air tidak perlu dipompa lagi, melainkan ditampung di bak penampung dan di dorong dengan angin. "Efisiensinya sekitar 90 persen," jelasnya.

Perubahan sistem pompa ke gravitasi itu sendiri akan dicoba pada tahun 2015 yakni di Pompa air unit Tiris, Maron, Banyuanyar dan Pedagangan. Di empat unit itu setiap bulan PDAM harus membayar Rp 350 juta.

Baca Juga: Perbaikan Saluran Pipa PDAM Probolinggo Perlu Anggaran Rp 2 Miliar per Tahun

"Nanti kalau sudah selesai, diperkirakan efisiensi sekitar 300 juta," katanya.

Dengan cara efisiensi itu, maka pendapatan yang bersumber dari sambungan rumah (SR) bisa di bayarkan untuk hutang.

Tidak kunjung diubahnya sistem gravitasi itu, lantaran biaya yang dikeluarkan untuk mengubah sistem distribusi air itu mahal. Untuk 4 unit itu aja, setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 29 miliar.

Baca Juga: Soal Air PDAM Macet Kembali Meradang, Dewan Probolinggo akan Panggil Dirut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO